Abstrak  Kembali
Atin Harmiasih. Perbandingan Metode Harga Pokok Produksi Secara Traditional Costing Dengan Modern Costing Pada PT. Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd. Skripsi. Jakarta : Program S-I, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2002 Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh dari metode modem costing (Activity-based costing) pada PT. Khong Guan Biscuit Factory Indonesia Ltd. Adapun yang melatarbelakangi penelitian ini yaitu bahwa sistem akuntansi biaya saat sekarang menaruh terlalu banyak tekanan pada upah langsung dengan mengesampingkan biaya overhead pabrik. Dengan demikian sistem pengendalian memiliki masalah yang besar, yakni : mendistorsikan biaya produk, tidak menghasilkan data non keuangan penting yang diperlukan untuk operasi yang tepat. Di samping tidak akuratnya perusahaan dalam menentukan biaya produksi yang harus dibebankan pada produk yang dihasilkan, ketidakakuratan dalam perhitungan atau alokasi biaya membawa dampak yang cukup besar bagi perusahaan yang bersangkutan, misalnya biaya-biaya yang tidak seharusnya dibebankan pada produk yang bersangkutan namun oleh perusahaan biaya tersebut tersebut ditambahkan dalam perhitungan, akibatnya biaya tinggi sehingga harga jual yang dibebani juga naik. Ini berarti produk tersebut akan mengalami kesulitan menembus pasaran. Jika situasi ini dibiarkan berlangsung terus-menerus, maka akan membahayakan kelangsungan hidup perusahaan. Adapun metode penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif kuantitatif dengan cara riset lapangan, yaitu interview atau wawancara pada divisi yang bersangkutan dengan judul skripsi dan melakukan kalkulasi terhadap harga pokok produksi yang diterapkan pada perusahaan (Traditional Costing) dan Activity - Based Costing. Kemudian analisis data yang digunakan ialah ihktisar sembilan langkah dalam membagi biaya ke kegiatan individu, yaitu Pertama mengembangkan biaya overhead departemen yang penuh dari buku besar. Kedua memisahkan biaya-biaya ke dalam product-driven cost dan customer-driven cost. Ketiga memisahkan departemen ke dalam fungsi-fungsi utama yang harus mempunyai biaya yang signifikan dan harus dipengaruhi oleh aktivitas yang berbeda. Keempat memindahkan biaya-biaya departemen ke dalam kelompok biaya.