Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh peranan komite audit, auditor internal, dan pengendalian internal terhadap Good Corporate Governance (GCG) pada PT Telkom Indonesia Tbk. Dalam penelitian ini digunakan metode survey. Variabel yang diteliti adalah komite audit, auditor internal, dan pengendalian internal sebagai variabel independen dan Good Corporate Governance (GCG) sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian adalah PT Telkom Indonesia Tbk. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sebanyak 45 Responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan kuesioner. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data, analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, analisis koefisien korelasi, dan pengujian hipotesis. Analisis akuntansi diperoleh nilai maximum variabel komite audit, auditor internal, pengendalian internal, dan Good Corporate Governance (GCG) sebesar 3,40, 3,60, 32,00, dan 36,00. Nilai minimum variabel komite audit, auditor internal, pengendalian internal, dan Good Corporate Governance (GCG) sebesar 4,70, 4,70, 48,00, dan 46,00. Nilai mean komite audit, auditor internal, pengendalian internal, dan Good Corporate Governance (GCG) sebesar 4,2000, 4,2022, 40,9778, dan 41,7111. Pengolahan data menggunakan SPSS 22.0 dan diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 0,928 + 0,545 (X1) + 0,331 (X2) - 0,107 (X3). Berdasarkan uji yang dilakukan diperoleh normalitas berdistribusi normal, serta tidak terjadi tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heterokedastisitas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Uji t secara parsial menunjukkan bahwa variabel komite audit berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) dengan nilai thitung sebesar 7,435 > ttabel 2,020 dengan signifikansi 0,000 < 0,05. Variabel auditor internal berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) dengan nilai thitung sebesar 4,423 > ttabel 2,020 dengan signifikansi 0,004 < 0,05. Sedangkan variabel pengendalian internal berpengaruh negatif signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) dengan nilai thitung sebesar -2,330 < ttabel -2,020 dengan signifikansi 0,025 < 0,05. Uji F secara simultan menunjukkan bahwa variabel komite audit, auditor internal, dan pengendalian internal berpengaruh signifikan terhadap Good Corporate Governance (GCG) dengan nilai Fhitung sebesar 117,506 > Ftabel sebesar 2,83 dan signifikansi 0,000 < 0,05. Analisis koefisien korelasi parsial antara komite audit dan Good Corporate Goverance (GCG) sebesar 0,758 dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka dikatakan terdapat hubungan kuat dan signifikan. Koefisien parsial antara auditor internal dan Good Corporate Goverance (GCG) sebesar 0,568 dan signifikansi 0,000 < 0,05, maka dikatakan terdapat hubungan sedang dan signifikan. Koefisien korelasi parsial antara pengendalian internal dan Good Corporate Goverance (GCG) sebesar -0,342 dan signifikansi 0,25 < 0,05, maka dikatakan terdapat hubungan negatif lemah dan signifikan. Analisis koefisien korelasi berganda (R) antara variabel komite audit, auditor internal, dan pengendalian internal terhadap Good Corporate Governance (GCG) sebesar 0,946, maka hubungan variabel sangat kuat. Nilai Adjusted R2 menunjukkan bahwa pengaruh antara komite audit, auditor internal, pengendalian internal dan Good Corporate Governance (GCG) yaitu sebesar 88,8% dan sisanya sebesar 11,2% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti budaya organisasi. Berdasarkan penjelasan di atas, penulis memberikan saran-saran kepada perusahaan agar menjaga kestabilan profitabilitas dengan menjaga kualitas produk atau mengembangkan inovasi, sehingga perusahaan dapat menghindari praktik perataan laba (income smoothing). Untuk leverage dan ukuran perusahaan, harus lebih efektif dan efisien dalam mengelola dan mengalokasikan aset yang dimiliki serta berusaha mengurangi peminjaman usaha yang tidak penting, dan untuk kepemilikan manajerial diperlukan komite internal khusus (seperti internal audit) untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang dibuat manajemen bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan perusahaan.