Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan opini audit terhadap audit delay pada perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa EfekIndonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan opini audit sebagai variabel bebas dan audit delay sebagai variabel terikat. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan sektor infrastruktur, utilitas, dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel sebanyak 18 perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) periode 2011-2015. Penelitian ini menggunakan metode statistik regresi logistik. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 diperoleh model regresi logistik ppLn1= -0,517 - 0,031X1 + 0,709X2 - 1,731X3, berdasarkan hasil ini menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan opini audit berpengaruh terhadap audit delay. Berdasarkan hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan memiliki tingkat signifikansi 0,018 < 0,05 hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel ukuran perusahaan berpengaruh signifikan terhadap audit delay atau dengan kata lain H1 diterima. Variabel ukuran Kantor Akuntan Publik memiliki tingkat signifikansi 0,326 > 0,05 hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel ukuran Kantor Akuntan Publik berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay atau dengan kata lain H2 ditolak. Variabel opini audit memiliki tingkat signifikansi 0,007 < 0,05 hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel opini audit berpengaruh signifikan terhadap audit delay atau dengan kata lain H3 diterima. Berdasarkan hasil uji secara simultan, nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,513 yang mengindikasikan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 51,3%, sedangkan sisanya 48,7% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti likuiditas, profitabilitas, umur perusahaan, struktur kepemilikan perusahaan, dan laba atau rugi operasi. Begitu juga dengan nilai Hosmer and Lemeshow Goodnesss of Fit Test menunjukkan tingkat signifikansi sebesar 0,325 > 0,05 berarti model regresi layak untuk digunakan dalam analisis selanjutnya. Selain itu, nilai -2LL Likelihood dari 90,072 menjadi 78,028, penurunan Likelihood ini menunjukkan model regresi yang semakin baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Sedangkan, nilai Omnibus Test of Model Coefficients menunjukkan tingkat signifikansi 0,007 < 0,05, hal ini berarti ukuran perusahaan, ukuran Kantor Akuntan Publik, dan opini audit secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap audit delay atau dengan kata lain H4 diterima. Berdasarkan penjelasan di atas peneliti memberikan saran-saran kepada perusahaan agar lebih memperhatikan ketelitian dalam membuat laporan keuangan dan memberikan data yang diperlukan selama proses audit, sehingga auditor dapat menyelesaikan proses audit lebih cepat dan perusahaan terhindar dari lamanya audit delay. Begitu juga bagi auditor agar menjalankan proses audit sesuai dengan peencanaan yang telah dibuat.