Abstrak  Kembali
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal, dan proses pembelajaran dan pertumbuhan terhadap kinerja perusahaan yang dilihat dari nilai return on assets pada PT Luxon Mandiri Elektrik. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah “kinerja perusahaan (return on assets)” sebagai variabel dependen serta “perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan” sebagai variabel independen. Teknik penentuan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : untuk variabel perspektif keuangan menggunakan laporan keuangan, sedangkan untuk variabel perspektif pelanggan, dan variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan ditentukan dengan menggunakan rumus slovin, maka diperoleh sampel dalam penelitian ini berjumlah 33 pelanggan PT Luxon Mandiri Elektrik dan 17 karyawan PT Luxon Mandiri Elektrik, kemudian untuk variabel perspektif proses bisnis internal menggunakan jumlah inovasi dan rumus manufacture cycle efficiency (MCE). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa apabila dilihat dari hasil analisis akuntansi pada perspektif keuangan terdapat 12 data atau 60% data berpengaruh signifikan, sedangkan 8 (delapan) data atau 40% data tidak berpengaruh signifikan, yang artinya bahwa variabel perspektif keuangan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (return on assets). pada perspektif pelanggan terdapat 19 data atau 58% data berpengaruh signifikan, sedangkan 14 data atau 42% data tidak berpengaruh signifikan,yang artinya bahwa variabel perspektif pelanggan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (return on assets). pada perspektif proses bisnis internal terdapat 5 (lima) data atau 62% data berpengaruh signifikan, sedangkan 3 (tiga) data atau 38% data tidak berpengaruh signifikan, yang artinya bahwa variabel perspektif proses bisnis internal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (return on assets) pada perspektif pembelajaran dan pertumbuhan terdapat 10 data atau 59% data berpengaruh signifikan, sedangkan 7 (tujuh) data atau 41% data tidak berpengaruh signifikan, yang artinya bahwa variabel perspektif pembelajaran dan pertumbuhan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan (return on assets). Dari hasil penelitian ini penulis memberikan beberapa saran bagi penelitian selanjutnya yaitu dalam penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambahkan periode pengamatan agar dapat melihat kecenderungan penggunaan balanced scorecard dalam jangka panjang.