Abstrak  Kembali
Penelitian yang penulis lakukan untuk mengetahui bagaimana penerapan biaya standar terhadap pengendalian biaya produksi pada PT Melangkah Bersama Maju tahun 2011–2015. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Metode penelitian deskriptif yaitu suatu metode penelitian dengan cara mengumpulkan data-data sesuai dengan yang sebenarnya kemudian data tersebut disusun, diolah, dan dianalisis untuk dapat memberikan gambaran mengenai masalah yang ada. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu biaya standar sedangkan variabel Y adalah pengendalian biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah analisis selisih bahan baku, analisis selisih tenaga kerja langsung dan analisis selisih biaya overhead pabrik. Hasil analisis menyatakan bahwa selisih menguntungkan terjadi pada analisis selisih bahan baku, selisih tenaga kerja dan selisih overhead pabrik. Selisih menguntungkan bahan baku pada tahun 2011 terjadi sebesar Rp 20.708.300, tahun 2012 sebesar Rp 18.088.750, tahun 2013 sebesar Rp 26.600.350, tahun 2014 sebesar Rp 26.930.300, dan tahun 2015 sebesar Rp 27.369.600. Selisih tenaga kerja langsung PT Melangkah Bersama Maju tahun 2011 sampai 2015 juga mengalami selisih menguntungkan. Tahun 2011 biaya tenaga kerja langsung mengalami selisih menguntungkan sebesar Rp 689.150, tahun 2012 sebesar Rp 5.120.500, tahun 2013 sebesar Rp 6.069.000, tahun 2014 sebesar Rp 6.338.500, dan tahun 2015 sebesar Rp 7.172.000. Selisih overhead pabrik PT Melangkah Bersama Maju juga mengalami selisih menguntungkan pada tahun 2011 sampai 2015. Selisih overhead pabrik PT Melangkah Bersama Maju Tahun 2011 terjadi sebesar Rp 70.650.000, tahun 2012 sebesar Rp 65.150.000, tahun 2013 sebesar Rp 81.150.000, tahun 2014 sebesar Rp 54.650.000, dan tahun 2015 sebesar Rp 76.850.000. Pengendalian biaya produksi PT Melangkah Bersama Maju mengalami selisih menguntungkan setiap tahunnya. Tahun 2011 PT Melangkah Bersama Maju mengalami selisih menguntungkan sebesar Rp 92.047.450, tahun 2012 sebesar Rp 88.359.250, tahun 2013 sebesar Rp 113.819.350, tahun 2014 sebesar Rp 87.918.800, tahun 2015 sebesar Rp 111.391.600. Selisih menguntungkan ini menurut bagian produksi disebabkan oleh penetapan biaya standar tahun sebelumnya, volume produksi, dan keadaan ekonomi indonesia. Selisih menguntungkan mempengaruhi biaya produksi. Varian yang terjadi menjadi tanggung jawab bagian Manager Finance and Controlling Division (Divisi Keuangan dan Pengendalian), Manager Human Resource Division (Divisi Sumber Daya Manusia) dan Manager Technical Division (Divisi Teknik). Kondisi selisih menguntungkan yang tidak stabil tiap tahunnya pada PT Melangkah Bersama Maju, seharusnya bagian produksi membuat perencanaan yang lebih baik dari tahun sebelumnya untuk mengantisipasi bagaimana keadaan ekonomi di masa mendatang agar tidak terjadi selisih merugikan dan mendapatkan selisih menguntungkan setiap tahun.