Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh pelatihan dan pengembangan karier terhadap prestasi kerja karyawan pada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Pusat Jakarta.
Dalam penelitian ini menggunakan metode survey dengan pengumpulan secara langsung dari sumber asli, berupa penyebaran kuesioner yang diambil dari suatu sampel. Sampel dalam penelitian ini adalah karyawan PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) Kantor Pusat Jakarta, sebanyak 80 responden. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, koefisien korelasi, koefisien determinasi, uji asumsi klasik, uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa setelah seluruh variable dihitung dan dianalisis dengan bantuan software SPSS ver 17.0 dan Miscrosoft Excel, hasil penelitian menyatakan bahwa seluruh variabel independen “Pelatihan dan Pengembangan Karier” memiliki hubungan yang signifikan dengan variabel dependen yaitu “Prestasi Kerja Karyawan”.
Hasil analisis regresi linier berganda menunjukkan bahwa secara simultan dan parsial variabel Pelatihan dan Pengembangan Karier, mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Prestasi Kerja Karyawan. Hal ini ditunjukkan dengan hasil Uji simultan diperoleh nilai signifikan F sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai α = 0.05. Hasil uji parsial untuk pelatihan diperoleh nilai signifikan t sebesar 0.004 lebih kecil dari nilai α = 0.05, sedangkan hasil penelitian secara parsial pengembangan karier diperoleh nilai signifikan t sebesar 0.003 lebih kecil dari nilai α = 0.05. Berdasarkan penjabaran tersebut maka terima H1, H2, H3 yang artinya bahwa X1 (Pelatihan) dan X2 (Pengembangan Karier) berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap Y (Prestasi Kerja Karyawan).
Hasil uji koefisien Determinasi (R) sebesar 0.636 yang artinya variabel X1 (Pelatihan) dan variabel X2 (Pengembangan Karier) secara bersama-sama memberikan kontribusi pengaruh terhadap Y (Prestasi Kerja Karyawan) sebesar 63.6%, berarti ada kontribusi pengaruh faktor-faktor lain sebesar 36.4%, misalnya tingkat motivasi kerja, keterampilan, tingkat penghasilan, pendidikan, sikap kerja, teknologi dan lain-lain.
Oleh sebab itu, pihak perusahaan dapat mempertahankan serta meningkatkan mutu pelatihan dan pengembangan karier diantaranya yaitu dengan cara memperhatikan kebutuhan, materi program pelatihan, evaluasi, memberi kesempatan kepada karyawan yang ada di perusahaan mulai dari perencanaan karier agar karier karyawan terencana dengan baik, pengarahan karier agar karyawan terarahkan rencana kariernya, dan implementasi pengembangan karier agar karier karyawan terwujudkan dengan sukses, sehingga prestasi kerja karyawan akan meningkat.
|