Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek dari kompensasi dan pengembangan karier terhadap kepuasan kerja karyawan di Rumah Sakit Bina Husada. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey karena penelitian ini menggunakan data sampel yang diperoleh dari populasi staff Rumah Sakit Bina Husada dalam bentuk kuesioner. Dalam penelitian ini populasi adalah staff di Rumah Sakit Bina Husada yang berjumlah 92 orang. Serta dengan menggunakan teknik strata sampling, didapat sample berjumlah 75 orang. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah uji validitas, uji reliabilitas, analisis deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji normalitas, uji multikolineritas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi, uji simultan, uji koefisien, dan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil penelitian uji t secara parsial kompensasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini terlihat bahwa dari hasil perhitungan t hitung (2.168) > t tabel (1.993) dan signifikan 0.034 lebih kecil dari nilai α = 0.05, maka tolak , terima . Hasil penelitian uji t secara parsial pengembangan karier memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kepuasan kerja karyawan. Hal ini terlihat bahwa dari hasil perhitungan t hitung (12.951) > t tabel (1.993) dan signifikan 0.000 lebih kecil dari nilai α = 0.05, maka tolak , terima . Hasil uji F secara simultan variabel (kompensasi), (pengembangan karier) dan Y (kepuasan kerja) memiliki nilai F hitung sebesar 152.101 > F tabel sebesar 3.12. Selain itu, hasil dari nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.05. Berdasarkan penjabaran tersebut maka tolak , terima , yang artinya bahwa (kompensasi) dan (pengembangan karier) berpengaruh secara bersama-sama (simultan) terhadap Y (kepuasan kerja). Berdasarkan dari hasil pengolahan data koefisien korelasi dan determinasi, nilai korelasi parsial antara variabel kompensasi dengan kepuasan kerja sebesar 0.602 adalah kuat dan korelasi antara variabel pengembangan karier terhadap kepuasan kerja sebesar 0.892 adalah kuat. Sedangkan koefisien determinasi sebesar 0.803 atau 80.3% yang artinya variabel kepuasan kerja dipengaruhi oleh variabel kompensasi dan pengembangan karier secara bersama-sama memberikan kontribusi pengaruh terhadap kepuasan kerja sebesar 80.3% dan sisanya sebesar 19.7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Oleh karena itu, perusahaan harus memberikan bonus yang sesuai dengan kontribusi karyawan terhadap perusahaan. Perusahaan dapat menyesuaikan bonus yang akan diberikan dengan memperhatikan kinerja karyawan. Selain itu, perusahaan disarankan lebih sering mengikutkan atau mengadakan pelatihan-pelatihan yang dapat meningkatkan mutu dan kualitas para karyawannya. Karena dengan meningkatnya mutu dan kualitas karyawan dapat memotivasi karyawan dalam meningkatkan kinerjanya sehingga perusahaan dapat lebih maju dan tentunya kepuasan kerja karyawan juga akan meningkat. Perusahaan juga harus memberikan pekerjaan yang bervariasi agar karyawan tidak merasa bosan terhadap pekerjaannya yang dapat menyebabkan menurunnya kepuasan kerja karyawan.