Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) terhadap kinerja karyawan departemen logistik pada PT. SCG Readymix Indonesia. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan metode survei dan pengukuran variabel menggunakan skala likert dengan analisis regresi linier sederhana dan menggunakan teknik total sampling terhadap karyawan departemen logistik PT. SCG Readymix Indonesia Plant Kampung Rambutan dan Bogor yang berjumlah 50 responden. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja karyawan, hal ini terlihat dari hasil yang diperoleh melalui kuesioner yang dibagikan kepada responden dan ternyata sebagian besar responden memberikan tanggapan positif. Hasil Pengolahan data uji t untuk melihat pengaruh variabel sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja terhadap kinerja karyawan signifikan atau tidak dapat dilihat dari angka probabilitas (sig). Nilai probabilitas 0,000 < 0,05 dengan nilai thitung = 6,628 dan ttabel = 1,677. Angka 1,677 diperoleh dari t tabel dengan α = 0,05 dan derajat kebebasan (df) n-k-1. Jika nilai thitung = 6,628 > ttabel=1,677 sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem manajemen K3 berpengaruh terhadap kinerja. Berdasarkan dari hasil pengolahan data Analisis Koeefisien Korelasi dan Determinasi (R2), diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,691 sementara nilai Adjusted R Square adalah sebesar 0.478. hal ini berarti 47,8% kinerja karyawan bagian logistik PT. SCG Readymix Indonesia ditentukan oleh variabel sistem manajemen K3 dengan tingkat hubungan antar variabel cukup baik, sedangkan sisanya 52,2% dipengaruhi faktor lain seperti gaya kepemimpinan, lingkungan kerja, dan kompensasi. PT. SCG Readymix Indonesia telah menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang cukup baik sebagai acuan dalam bekerja. Oleh karena itu disarankan agar perusahaan dapat terus menjaga, mempertahankan dan meningkatkan keselamatan karyawan yang meliputi pemberian alat pelindung diri dan tunjangan keselamatan kerja lainnya. Selain mempertahankan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja, untuk meningkatkan kinerja karyawan departemen logistic Perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan sistem pengawasan pekerjaan karyawan, perusahaan juga harus lebih mengutamakan peraturan-peraturan kerja bagi karyawan dalam melaksanakan pekerjaan, agar tidak terjadi kecelakaan yang tidak di inginkan dalam bekerja.