Abstrak  Kembali
Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2016. Jakarta. Kata Kunci: Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris, dan Luas pengungkapan Corporate Social Responsibility. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elemen-elemen Corporate Governance terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility pada perusahaan perusahaan property dan real estate di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, yaitu untuk mengetahui atau menjelaskan pengaruh antara variabel satu terhadap variabel lain. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, dan komite audit yang diukur menghitung rasio dari kepemilikan saham manajerial dan institusional, jumlah rapat dewan komisaris dan komite audit, sedangkan variabel Y adalah luas pengungkapan Corporate Social Responsibility yang diukur menggunakan indeks GRI. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah annual report dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, dan analisis koefisien determinasi. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = -0,313 + 0,040 X1 + 0,006 X2 - 0,013 X3 + 0,120 X4 yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas dan terjadi autokorelasi sehingga diuji kembali dengan runs test menghasilkan nilai 2,366 sehingga menjadi autokorelasi atau model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan nilai thitung sebesar 5,663 > ttabel 2,05954 dan taraf signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan nilai thitung sebesar 2,885 > ttabel 2,05954 dan taraf signifikansi sebesar 0,008 < 0,05. Kemudian variabel dewan komisaris berpengaruh negatif dan signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan nilai thitung sebesar -3,389 > ttabel 2,05954 dan taraf signifikansi sebesar 0,002 < 0,05. Dan variabel komite audit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan nilai thitung sebesar 1,891 < ttabel 2,05954 dan taraf signifikansi sebesar 0,070 > 0,05). Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) keempat variabel independen tersebut yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap luas pengungkapan Corporate Social Responsibility dengan nilai uji Fhitung sebesar 13,917 > F0,05 (4;25) 2,76 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan analisis Adjusted R Square menunjukkan bahwa pengaruh antara kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dewan komisaris, dan komite audit yaitu sebesar 64,1% dan sisanya sebesar 35,9% dipengaruhi variabel lain seperti Good Corporate Governance, ukuran perusahaan (size), leverage, dan profitabilitas yang tidak dimasukkan dalam model regresi. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada peneliti selanjutnya agar menggunakan periode yang lebih lama agar lebih menggambarkan kondisi yang sebenarnya. Penelitian selanjutnya diharapkan menggunakan sampel perusahaan yang berbeda, seperti perusahaan perbankan.