Abstrak  Kembali
Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2016. Jakarta. Kata Kunci : Motivasi, Supervisi, Pelatihan, dan Kinerja Auditor Junior. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh motivasi, supervisi, dan pelatihan terhadap kinerja auditor junior pada Kantor Akuntan Publik (KAP) di DKI Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan metode survei, yaitu pengumpulan data menggunakan kuesioner secara langsung kepada responden. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu motivasi, supervisi, dan pelatihan, sedangkan variabel Y adalah kinerja auditor junior. Populasi dalam penelitian ini adalah auditor junior yang bekerja pada KAP di wilayah DKI Jakarta. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgement sampling dan diperoleh sampel sebanyak 20 KAP dengan jumlah responden sebanyak 77 responden. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dengan jenis kuesioner tertutup yaitu responden hanya tinggal memberikan tanda pada salah satu jawaban yang dianggap benar dengan setiap jawaban diberi skor skala likert 5 (lima) poin. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah uji kualitas data (uji validitas dan reliabilitas), analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi, dan uji hipotesis. Dari pengolahan data menggunakan SPSS 23.0 diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 3,493 + 0,296X1 + 0,325X2 + 0,243X3 yang telah diuji kelayakkan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas, dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,642 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel motivasi, supervisi, dan pelatihan, dengan kinerja auditor junior. Hasil analisis Adjusted R Square sebesar 0,387, artinya 38,7 % variabel kinerja auditor junior dapat dijelaskan oleh variabel motivasi, supervisi, dan pelatihan. Pengaruh ketiga variabel tersebut tidak terlalu besar dikarenakan banyak variabel lain sebagai faktor penentu kinerja auditor junior. Variabel lain yang dapat mempengaruhi kinerja auditor junior dengan komposisi 61,3% yaitu kepuasan kerja, pengalaman kerja, budaya organisasi, komitmen organisasi, struktur audit, dan gaya kepemimpinan. Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor junior dengan nilai thitung sebesar 2,561 > t(0,05/2;73) = 1,996 dan signifikansi sebesar 0,012 < 0,05. Variabel supervisi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor junior dengan nilai thitung sebesar 3,989 > t(0,05/2;73) = 1,996 dan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Kemudian variabel pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor junior dengan nilai thitung sebesar 2,081 > t(0,05/2;73) = 1,996 dan signifikansi sebesar 0,041 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) ketiga variabel independen tersebut yaitu motivasi, supervisi, dan pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja auditor junior dengan nilai Fhitung 17,03 > F0,05 (3;73) = 2,73 dan tingkat signifikansi sebesar 0,00 < 0,05. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada pimpinan KAP hendaknya selalu memberi motivasi kepada auditor junior baik berupa motivasi finansial maupun motivasi non-finansial, melakukan supervisi yang dapat menuntun auditor junior agar dapat bekerja sesuai dengan standar operasional yang berlaku, serta memberikan pelatihan sehingga dapat mempermudah penugasan audit, hal ini dikarenakan auditor junior masih belum berpengalaman sehingga masih membutuhkan bimbingan.