Abstrak  Kembali
Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2016. Jakarta. Kata Kunci: Kepemilikan Institusional, Komite Audit, Dewan Komisaris Independen, Dewan Pengawas Syariah, dan Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh elemen good corporate governance terhadap Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada Perbankan Syariah di Indonesia tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analysis, yaitu metode penelitian observasi yang digunakan untuk mengevaluasi secara sistematis isi dari suatu informasi. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu kepemilikan institusional, komite audit, dewan komisaris independen, dewan pengawas syariah, sedangkan variabel Y adalah Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode studi dokumentasi yaitu mengumpulkan seluruh data sekunder dan seluruh informasi yang diperlukan laporan keuangan Bank Syariah di Indonesia. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien korelasi, dan analisis koefisien determinasi. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = 69,547 - 0,001X1 - 0,453X2 - 0,383X3 + 7,122X4 yang telah diuji kelayakkan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel kepemilikan institusional berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dengan nilai thitung sebesar -1,024 > ttabel 2,05954 dengan signifikansi 0,316 < 0,05. Variabel komite audit berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dengan nilai thitung sebesar -0,168 > ttabel 2,05954 dengan signifikansi 0,868 < 0,05. Variabel dewan komisaris independen berpengaruh negatif tetapi signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dengan nilai thitung sebesar -2,925 > ttabel 2,05954 dengan signifikansi 0,007 < 0,05. Variabel dewan pengawas syariah berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dengan nilai thitung sebesar 2,231 > ttabel 2,05954 dengan signifikansi 0,035 < 0,05. Hasil analisis Adjusted R Square menunjukkan bahwa pengaruh antara kepemilikan institusional, komite audit, dewan komisaris independen, dan dewan pengawas syariah terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), yaitu sebesar 34% dan sisanya sebesar 66% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti profitabilitas, kepemilikan manajerial, dan ukuran perusahaan. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada perbankan agar sebaiknya lebih memperhatikan pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dalam setiap laporannya sesuai dengan implementasi yang sudah dijalankan oleh bank syariah karena adanya peran elemen good corporate governance dalam pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR), dengan memperhatikan stakeholder dalam pelaksanaan operasional perbankan. Karena dengan memperhatikan stakeholder maka tingkat kepercayaan terhadap perbankan syariah akan naik. Perusahaan juga harus mendorong optimalisasi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) dengan cara menambah nasabah.