Abstrak  Kembali
PENGARUH DEBT DEFAULT, PROFITABILITAS, ARUS KAS, DAN OPINI AUDIT TAHUN SEBELUMNYA TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI), Skripsi. Program Strata Satu Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2016. Jakarta. Kata kunci : Debt Default, Profitabilitas, Arus Kas, Opini Audit Tahun Sebelumnya, Opini Audit Going Concern, Perusahaan Transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara debt default, profitabilitas, arus kas, dan opini audit tahun sebelumnya terhadap penerimaan opini audit going concern pada perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi dengan variabel yang diteliti adalah debt default, profitabilitas, arus kas, dan opini audit tahun sebelumnya sebagai variabel independen dan variabel penerimaan opini audit going concern sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2000-2014 sebanyak 33 perusahaan. Adapun teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling dengan pertimbangan tertentu (judgment sampling) dan diperoleh sampel sebanyak 4 (empat) perusahaan transportasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah telaah dokumen, yaitu menelaah laporan keuangan dan laporan auditor independen perusahaan transportasi. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi logistik, uji kelayakan model regresi, uji koefisien determinasi, dan uji koefisien regresi. Hasil pengujian menunjukkan bahwa debt default, profitabilitas, arus kas, dan opini audit tahun sebelumnya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern berdasarkan tabel Hosmer and Lemeshow Test yang memiliki tingkat signifikansi 0,998 > 0,05. Nilai Nagelkerke R square juga menunjukkan bahwa debt default, profitabilitas, arus kas, dan opini audit tahun sebelumnya secara simultan berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern, yaitu sebesar 74% dan sisanya sebesar 26% dipengaruhi variabel lain seperti likuiditas dan opinion shopping. Kemudian berdasarkan tabel Variables in the Equation, variabel debt default secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern dengan koefisien regresi sebesar 4,253 dengan tingkat signifikansi 0,002 < 0,05. Variabel profitabilitas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern dengan koefisien regresi sebesar 0,025 dengan tingkat signifikansi 0,024 < 0,05. Variabel arus kas secara parsial berpengaruh signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern dengan koefisien regresi sebesar -0,036 dengan tingkat signifikansi 0,022 < 0,05. Kemudian variabel opini audit tahun sebelumnya secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap penerimaan opini audit going concern dengan koefisien regresi sebesar 1,642 dengan tingkat signifikansi 0,196 > 0,05. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada para perusahaan yang dijadikan sampel penelitian, apabila tidak ingin mendapatkan opini audit going concern agar dapat memperhatikan kondisi keuangannya. Apabila kondisi keuangan perusahaan sedang memburuk, perusahaan diharuskan memiliki rencana manajemen yang dapat meyakinkan auditor bahwa perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya sehingga auditor tidak memberikan opini audit going concern.