Abstrak  Kembali
PENGARUH STRUKTUR KEPEMILIKAN MANAJERIAL, KOMISARIS INDEPENDEN, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP RISK DISCLOSURE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2016. Jakarta. Kata kunci : Kepemilikan Manajerial, Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan, Risk Disclosure. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan dan corporate governance yang diproksikan dengan kepemilikan manajerial, komisaris independen sebagai variabel independen dan risk disclosure sebagai variabel dependen. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan manufaktur sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 13 perusahaan. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel sebanyak 7 perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan tahun 2010-2014 yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi. Dari pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = – 26,549 + 1,367 X1 + 0,511 X2 – 3,756 X3 yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, multikolinearitas, dan autokorelasi atau model regresi BLUE. Hasil pengujian melalui uji t secara parsial variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap risk disclosure dengan nilai thitung sebesar 3,682 > ttabel 2,039 dengan signifikansi 0,001 < 0,05. Hasil pengujian secara parsial variabel komisaris independen berpengaruh positif tidak signifikan terhadap risk disclosure dengan nilai thitung sebesar 1,763 > ttabel 2,039 dengan signifikansi 0,088 > 0,05, dan Hasil pengujian secara parsial variabel ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap risk disclosure dengan nilai thitung sebesar 3,588 > -ttabel 2,039 dengan signifikansi sebesar 0,001 > 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) ketiga variabel independen tersebut yaitu kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan ukuran perusahaan terhadap risk disclosure berpengaruh signifikan dengan nilai uji Fhitung = 5,419 > Ftabel 2,62 dan tingkat signifikansi sebesar 0,004 < 0,05. Nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,587 menunjukkan hubungan yang sedang dan positif antara variabel kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan ukuran perusahaan dengan risk disclosure. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh adjusted R square sebesar 0,281 menunjukkan bahwa kepemilikan manajerial, komisaris independen, dan ukuran perusahaan mampu menjelaskan variabel dependen risk disclosure, yaitu sebesar 28,1% dan sisanya sebesar 71,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti nilai perusahaan, kinerja perusahaan dan kepemilikan institusional. Berdasarkan Penjelasan di atas disarankan kepada investor sebaiknya lebih selektif dalam menanamkan modalnya tidak hanya menganalisis laporan keuangannya saja tetapi perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti corporate governance agar terhindar dari kerugian dalam berinvestasi dan untuk peneliti selanjutnya dianjurkan untuk menambahkan jumlah sampel perusahaan yang akan diteliti, menambahkan periode waktu penelitiannya dan menambahkan variabel yang akan digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih memperkuat hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya.