Abstrak  Kembali
ABSTRAK Indah Fitriyani 0402025027 PENGARUH PENJUALAN BERSIH DAN BEBAN PAJAK TERHADAP LABA SETELAH PAJAK PAD PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2006 - 2007. Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara penjualan bersih dan beban pajak terhadap laba setelah pajak pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di BEI tahun 2006-2007. Variabel yang diteliti adalah penjualan bersih (X1) dan beban pajak (X2) sebagai variabel bebas (independen = predictor) dan variabel terikatnya (dependen = respons) adalah laba setelah pajak. Data diperoleh dengan data sekunder atau melalui telaah dokumen yang diperoleh melalui riset pada BEI (Bursa Efek Indonesia), serta dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bukti bahwa setelah dihitung dengan menggunakan program SPSS, maka diperoleh persamaan regresi linier bergandanya adalah Y = -12.086.713,139 + 0,056X1 + 1,243X2. Jika dihitung secara uji parsial terdapat pengaruh yang signifikan antara penjualan bersih terhadap laba setelah pajak, karena nilai t hitung sebesar 3,191 > t tabel sebesar 1943. Sedangkan uji parsial untuk beban pajak terhadap laba setelah pajak ada pengaruh signifikan, hal tersebut dikarenakan nilai t hitung sebesar 2,471 > t tabel sebesar 1943. Dari uji simultan diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penjualan bersih dan beban pajak terhadap laba setelah pajak, karena nilai i F hitung sebesar 8,218 > F tabel sebesar 5,143. Dari hasil perhitungan koefisien korelasi menunjukkan nilai R sebesar 0,856. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang sangat kuat antara Penjualan Bersih dan Beban Pajak terhadap Laba Setelah Pajak. Sedangkan dari perhitungan koefisien determinasi diperoleh angka R2 (R Square) sebesar 0,733 atau (73,3%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase kontribusi pengaruh variabel independent (Penjualan Bersih dan Beban Pajak) terhadap variabel dependen (Laba Setelah Pajak) sebesar 73,3%. Atau variasi variabel independent yang igunakan dalam model (Penjualan Bersih dan Beban Pajak) mampu menjelaskan sebesar 73,3% variasi variabel dependen (laba setelah pajak). sedangkan sisanya sebesar 26,7% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. berdasarkan Hasil analisis korelasi parsial dan uji t menunjukkan P value sebesar 0,009 maka Ho ditolak, artinya ada hubungan secara signifikan antara penjualan bersih dengan laba setelah pajak jika beban pajak dibuat tetap. Dan antara beban pajak dengan laba setelah pajak terhadap penjualan bersih menunjukkan P value sebesar 0,024 maka Ho ditolak. Oleh karena itu, disarankan pada Perusahaan Farmasi tersebut agar tetap mempertahankan kebijakan terhadap laba setelah pajak sebagaimana telah dilakukan selama ini dengan jumlah persentase tertentu sambil mengevaluasi peran lainnya seperti penjualan bersih dan beban pajak.