Abstrak  Kembali
ABSTRAK Fitri Gustianingsih 0402025020: PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP PIUTANG TAK TERTAGIH PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA, Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka Jakarta 2008. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh perputaran piutang usaha terhadap piutang tak tertagih di perusahaan manufaktur pada sektor industri dasar dan kimia, yaitu semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia ( PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk; PT. Semen Gresik, Tbk; PT Holcim Indonesia, Tbk). Variabel yang diteliti adalah ”perputaran piutang usaha” sebagai variabel bebas (predictor) dan variabel terikatnya (dependen) adalah ”Piutang Tak Tertagih” di perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam jangka waktu tertentu, dengan sampel data dari tahun 2003-2007. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah telah dokumen dengan data sekunder berupa telaah laporan keuangan dan data- data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di gedung Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah dihitung dengan menggunakan analisa regresi dan analisa koefisien korelasi terdapat pengaruh yang tidak signifikan dan hubungan yang sangat lemah antara perputaran piutang usaha dengan piutang tak tertagih Hasil pengolahan data memberikan persamaan regresi sebagai berikut : Pada PT.Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk. Y=9.094 + 0,587 X menyatakan bahwa jika tidak ada perputaran piutang usaha maka, piutang tak tertagih adalah 9.904. Koefisien Regresi sebesar -0,587 menyatakan bahwa setiap penambahan kecepatan perputaran piutang semakin kecil maka, semakin besar resiko piutang tak tertagihnya. sebesar -0,587 Sedangkan untuk koefisien korelasi sebesar 0,335 dengan tingkat hubungan antara perputaran piutang usaha dengan piutang tak tertagih pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berada dalam hubungan yang sangat lemah dan nilai koefisien Determinasi sebesar 06,3%. Sedangkan Pada PT. Holcim Indonesia, Tbk.Hasil pengolahan data memberikan persamaan sebagai berikut : Y= 11,094+-1,128 X menyatakan bahwa jika tidak ada Perputaran piutang usaha, piutang tak tertagih adalah 11,094 koefisien Regresi sebesar -1,128 menyatakan bahwa setiap penambahan kecepatan perputaran piutang semakin kecil maka, semakin besar resiko piutang tak tertagihnya sebesar -1,128. sedangkan untuk koefisien korelasi sebesar -0,252 dengan tingkat hubungan antara perputaran piutang usaha dengan piutang tak tertagih pada PT. Indocement Tunggal Prakarsa, Tbk berada dalam hubungan yang sangat lemah dan nilai koefisien Determinasi sebesar 11,2%. Sedangkan Pada PT. Semen gresik dari laporan keuangan tahun 2007 bahwa tidak terdapat penghapusan piutang selama tahun berjalan.Kecepatan perputaran piutang usaha semakin besar sehingga semakin kecil resiko piutang tak tertagihnya. Dari kesimpulan yang ada, maka sebaiknya perusahaan harus memperhatikan kecepatan perputaran piutang usaha, karena semakin besar kecepatan perputaran piutang usaha, akan semakin kecil resiko piutang tak tertagihnya. Serta akan menghasilkan produksi kembali dan menambah pendapatan, peningkatan laba serta asset perusahaan.