Abstrak  Kembali
PENGARUH PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN JUAL BELI DAN PERTUMBUHAN PEMBIAYAAN BAGI HASIL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA BERSIH BANK UMUM SYARIAH. Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata Kunci: Pertumbuhan Pembiayaan Jual Beli, Pertumbuhan Pembiayaan Bagi Hasil, dan Pertumbuhan Laba Bersih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan pembiayaan jual beli dan pertumbuhan pembiayaan bagi hasil terhadap pertumbuhan laba bersih Bank Umum Syariah di Indonesia tahun 2012 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan eksplanasi (explanatory research), yaitu untuk menguji hubungan antar variabel yang di hipotesiskan. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu pertumbuhan pembiayaan jual beli dan pertumbuhan pembiayaan bagi hasil, sedangkan variabel Y adalah pertumbuhan laba bersih. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan dari Bank Indonesia (BI). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien korelasi, dan analisis koefisien determinasi. Pengolahan data menggunakan SPSS 17.0 dan diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = -6,637 + 4,514X1 - 0,777X2 yang telah diuji kelayakkan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heteroskedastisitas, tidak terjadi multikolinearitas dan tidak terjadi autokorelasi, maka model regresi BLUE (Best Linear Unbiased Estimator). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel pertumbuhan pembiayaan jual beli berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih dengan nilai thitung sebesar 2,138 > ttabel 2,035 dengan signifikansi 0,040 < 0,05. Variabel pertumbuhan pembiayaan bagi hasil tidak signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih dengan nilai thitung sebesar -1,089 > ttabel 2,035 dengan signifikansi 0,284 > 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) kedua variabel independen tersebut yaitu pertumbuhan pembiayaan jual beli dan pertumbuhan pembiayaan bagi hasil berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan laba bersih dengan nilai uji Fhitung = 2,524 > F0,05 (2;33) = 3,28 dan tingkat signifikansi sebesar 0,095 > 0,05. Berdasarkan analisis Adjusted R Square menunjukkan bahwa pengaruh antara pertumbuhan pembiayaan jual beli dan pertumbuhan pembiayaan bagi hasil terhadap pertumbuhan laba bersih, yaitu sebesar 8,0% dan sisanya sebesar 92% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti pembiayaan sewa, wadi’ah, mudharabah. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada perbankan agar lebih meningkatkan porsi pembiayaan bagi hasil dikarenakan porsi keuntungan atau pendapatan yang lebih besar daripada pembiayaan jual beli. Dalam hal meningkatkan laba, bank syariah lebih banyak meningkatkan pembiayaan yang bersifat produktif seperti pembiayaan kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi daripada pembiayaan yang bersifat menetap pada lembaga keuangan antar bank. Untuk meningkatkan pertumbuhan pembiayaan jual beli dan pembiayaan bagi hasil, dapat dilakukan dengan memperluas market share, memperluas jaringan kantor, dan memperbanyak produk bank umum syariah.