Abstrak  Kembali
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRAKTIK PERATAAN LABA (INCOME SMOOTHING) PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata Kunci: Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial, dan Perataan Laba (Income Smoothing). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial terhadap perataan laba (income smoothing) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2010 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menentukan apakah terdapat hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih, serta seberapa jauh korelasi yang ada antara variabel yang diteliti. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial, sedangkan variabel Y adalah perataan laba (income smoothing). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif dan analisis regresi logistik. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi logistik ppLn1= 0,003 - 0,163X1 + 0,387X2 + 0,316X3 + 0,614X4 model regresi logistik tersebut dapat dijadikan sebagai alat yang benar-benar mampu memberikan estimasi yang handal terhadap perataan laba (income smoothing). Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel profitabilitas tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba (income smoothing) dengan signifikansi 0,798 > 0,05. Variabel leverage tidak berpengaruh signifikan terhadap perataan laba (income smoothing) dengan signifikansi 0,672 > 0,05. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan perataan laba (income smoothing) dengan signifikansi 0,369 > 0,05. Kemudian variabel kepemilikan manajerial berpengaruh signifikan terhadap perataan laba (income smoothing) dengan signifikansi 0,009 < 0,05. Sedangkan secara simultan (bersama-sama) menunjukkan bahwa variabel profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial berpengaruh terhadap perataan laba (income smoothing) dengan nilai signifikansi sebesar 0,033 < 0,05. Berdasarkan pengujian model fit, menunjukkan nilai -2LL awal adalah sebesar 39,341. Setelah dimasukkan variabel independen yaitu profitabilitas, leverage, ukuran perusahaan, dan kepemilikan manajerial, maka nilai -2LL akhir menjadi sebesar 32,160. Penurunan likelihood (-2LL) ini menunjukkan model regresi yang lebih baik atau dengan kata lain model yang dihipotesiskan fit dengan data. Berdasarkan analisis Nagelkerke R Square yang dihasilkan yaitu sebesar 0,352. Hal tersebut dapat diartikan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini mampu menjelaskan variabel terikat sebesar 35,2%, sedangkan sisanya 65,8% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti nilai perusahaan dan kepemilikan institusional. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada perusahaan agar menjaga kestabilan profitabilitas dengan menjaga kualitas produk atau mengembangkan inovasi, sehingga perusahaan dapat menghindari praktik perataan laba (income smoothing). Untuk leverage dan ukuran perusahaan, harus lebih efektif dan efisien dalam mengelola dan mengalokasikan aset yang dimiliki serta berusaha mengurangi peminjaman usaha yang tidak penting. Dan untuk kepemilikan manajerial diperlukan komite internal khusus (seperti internal audit) untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang dibuat manajemen bukan untuk kepentingan pribadi tetapi untuk kepentingan perusahaan.