Abstrak  Kembali
PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PERINGKAT OBLIGASI PADA PERUSAHAAN NON KEUANGAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata kunci : Kepemilikan Institusional, Dewan Komisaris Independen, Komite Audit, Peringkat Obligasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh mekanisme good corporate governance terhadap peringkat obligasi. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Adapun variabel yang diteliti adalah mekanisme good corporate governance yang di proksikan dengan kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan komite audit sebagai variabel independen dan peringkat obligasi sebagai variable dependen. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan obligasinya diperingkatkan oleh Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) tahun 2010-2014 sebanyak 83 perusahaan. Metode pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel sebanyak 11 perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id) dan rating announcement dari website Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) (www.pefindo.com). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = 11,521 + 0,005 X1 – 0,036 X2 + 1,304 X3 yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi heterokedastisitas, multikolinearitas dan autokorelasi atau model regresi BLUE. Hasil pengujian melalui uji t secara parsial variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif tidak signifikan terhadap peringkat obligasi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,770 > 0,05. Kemudian hasil pengujian variabel dewan komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap peringkat obligasi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,382 > 0,05, dan hasil pengujian variabel komite audit berpengaruh positif signifikan terhadap peringkat obligasi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) ketiga variabel independen tersebut yaitu kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan komite audit berpengaruh signifikan terhadap peringkat obligasi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil analisis koefisien korelasi sebesar 0,658 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan komite audit dengan peringkat obligasi dan hasil analisis adjusted R square menunjukkan bahwa pengaruh antara kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, dan komite audit terhadap peringkat obligasi, yaitu sebesar 39,9% dan sisanya sebesar 60,1% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti profitabilitas, solvabilitas, jaminan obligasi, umur obligasi dan kualitas audit. Berdasarkan Penjelasan di atas penulis memberikan saran kepada investor sebaiknya lebih selektif dalam menanamkan modalnya tidak hanya menganalisis laporan keuangannya saja tetapi perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti corporate governance agar terhindar dari kerugian dalam berinvestasi dan untuk peneliti selanjutnya dianjurkan untuk menambahkan jumlah sampel perusahaan yang akan diteliti, menambahkan periode waktu penelitiannya dan menambahkan variabel yang akan digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih memperkuat hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya.