Abstrak  Kembali
PENGARUH TEKANAN KETAATAN DAN KEAHLIAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGEMENT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI WILAYAH JAKARTA TIMUR YANG MENGAUDIT BANK GO PUBLIC Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata kunci : Tekanan Ketaatan, Keahlian Auditor, Audit Judgement. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh tekanan ketaatan dan keahlian auditor terhadap audit judgement Variabel yang diteliti adalah tekanan ketaatan dan keahlian auditor sebagai variabel independen dan audit judgement sebagai variabel dependen. Populasi penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik di Jakarta timur yang mengaudit bank go public. Data penelitian ini bersifat primer yang dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner. Dengan jumlah sampel sebanyak 67 responden. Data diolah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Dengan bantuan SPSS 17.0. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel tekanan ketaatan berpengaruh signifikan terhadap audit judgement dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05 Sedangkan variabel keahlian auditor berpengaruh signifikan terhadap audit judgement dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Selain itu, hasil penelitian juga menunjukkan bahwa tekanan ketaatan dan keahlian auditor terhadap audit judgement secara simultan berpengaruh signifikan terhadap audit judgement dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil total adjusted R square menunjukkan bahwa ada pengaruh antara tekanan ketaatan dan keahlian auditor terhadap audit judgement, yaitu sebesar 93,5%. Dan sisanya sebesar 6,5% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian seperti faktor etika profesi, kompleksitas tugas, dan fee audit. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi auditor maupun kantor akuntan publik. Para auditor disarankan dalam mengambil suatu keputusan atau pertimbangan (judgement) auditor harus mampu mendeteksi dengan baik risiko yang akan timbul dari keputusan atau pertimbangan yang akan diambilnya. Sehingga semakin tepat keputusan atau pertimbangan yang diambil maka akan semakin kecil pula risiko yang mungkin akan dialami oleh auditor dalam proses audit.