Abstrak  Kembali
PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN TINGKAT CROSS-DIRECTORSHIPS DEWAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN LOGAM YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata kunci : Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Komisaris Independen, Komite Audit, Tingkat Cross-Directorships Dewan, Nilai Perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan good corporate governance terhadap nilai perusahaan. Dalam penelitian ini digunakan metode eksplanasi. Adapun variabel yang diteliti adalah pelaksanaan good corporate governance yang di proksikan dengan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit, dan tingkat cross-directorships dewan sebagai variabel independen dan nilai perusahaan sebagai variable dependen. Populasi dalam penelitian adalah perusahaan logam yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) sebanyak 17 perusahaan. Teknik pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel sebanyak 6 perusahaan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan tahun 2010-2014 yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) (www.idx.co.id). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien korelasi, analisis koefisien determinasi. Dari pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = 17,829 + 0,322 X1 + 0,059 X2 – 0,058 X3 – 2,420 X4 – 0,652 X5, asumsi normalitas diperoleh residual berdistribusi normal. Hasil uji asumsi klasik yang terdiri dari uji heteroskedastisitas dengan terjadi heteroskedastisitas kemudian diuji kembali menggunakan uji glesjer sehingga tidak terjadi heteroskedastisitas, uji multikolinearitas dan autokorelasi dengan tidak terjadi autokorelasi kemudian diuji kembali menggunakan runs test menghasilkan nilai sebesar 0,353 sehingga menjadi autokorelasi atau model regresi BLUE. Hasil pengujian melalui uji t secara parsial variabel kepemilikan manajerial berpengaruh positif signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,010 < 0,05. Hasil pengujian secara parsial variabel kepemilikan institusional berpengaruh positif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,290 > 0,05. Hasil pengujian secara parsial variabel komisaris independen berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,534 > 0,05. Hasil pengujian secara parsial variabel komite audit berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,119 > 0,05, dan hasil pengujian secara parsial variabel tingkat cross-directorhips dewan berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,016 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) kelima variabel independen tersebut yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit, dan tingkat cross-directorhips dewan berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan dengan tingkat signifikansi sebesar 0,023 < 0,05. Nilai koefisien korelasi berganda sebesar 0,633 menunjukkan hubungan yang kuat antara variabel kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit, dan tingkat cross-directorships dewan dengan nilai perusahaan. Hasil analisis koefisien determinasi diperoleh adjusted R square sebesar 0,276 menunjukkan bahwa kepemilikan institusional, komisaris independen, komite audit, dan tingkat cross-directorships dewan mampu menjelaskan variabel dependen nilai perusahaan, yaitu sebesar 27,6% dan sisanya sebesar 72,4% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti tingkat transparasi GCG, tingkat profitabilitas, leverage, dan kualitas audit. Berdasarkan Penjelasan di atas disarankan kepada investor sebaiknya lebih selektif dalam menanamkan modalnya tidak hanya menganalisis laporan keuangannya saja tetapi perlu memperhatikan faktor-faktor lain seperti corporate governance agar terhindar dari kerugian dalam berinvestasi dan untuk peneliti selanjutnya dianjurkan untuk menambahkan jumlah sampel perusahaan yang akan diteliti, menambahkan periode waktu penelitiannya dan menambahkan variabel yang akan digunakan sehingga hasil yang diperoleh lebih baik dan lebih memperkuat hasil dari peneliti-peneliti sebelumnya.