Abstrak  Kembali
PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL DAN PROFITABILITAS TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG PADA PERUSAHAAN SEKTOR OTOMOTIF DAN KOMPONEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi. Program Studi Strata Satu Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata kunci : Kepemilikan Institusional, Profitabilitas dan Kebijakan Hutang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepemilikan institusional dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang pada perusahaan sektor otomotif dan komponen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti adalah “kepemilikan institusional dan profitabilitas” sebagai variabel independen dan “kebijakan hutang” sebagai variabel dependen. Data sekunder dikumpulkan di Pusat Referensi Pasar Modal yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan profitabilitas masing-masing berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan institusional memperoleh nilai thitung 3,320 dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Profitabilitas memperoleh nilai thitung -2,958 dengan nilai signifikansi 0,006 < 0,05. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa kepemilikan institusional dan profitabilitas secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang dengan nilai Fhitung 9,494 dan nilai signifikansi 0,001 < 0,05. Koefisien determinasi yang diperoleh nilai Adjusted R2 sebesar 0,369. Hal ini berarti bahwa pengaruh kepemilikan institusional dan profitabilitas terhadap kebijakan hutang sebesar 36,9%, sedangkan sisanya sebesar 63,1% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang peneliti tidak libatkan dalam penelitian ini seperti pertumbuhan perusahaan, insider ownership, kepemilikan manajerial, free cash flow, ukuran perusahaan dan laba ditahan. Oleh sebab itu, berarti bahwa kepemilikan institusional dan profitabilitas dapat dijadikan pertimbangan bagi investor untuk memprediksi kebijakan hutang perusahaan yang akan ditanami modal. Penggunaan investor institusional sebagai pengawas dan adanya tingkat profitabilitas dalam perusahaan mempengaruhi manajemen dalam menentukan kebijakan hutang, sehingga dapat menjadi pertimbangan investor untuk menanamkan modalnya.