Abstrak  Kembali
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DALAM LAPORAN TAHUNAN PADA ANAK PERUSAHAAN PT PUPUK INDONESIA (PERSERO) Skripsi. Program Strata Satu Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2014. Jakarta. Kata kunci : Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR), UkuranPerusahaan, Size, Profitabilitas, ROA, Ukuran Dewan Komisaris, Leverage, DER. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pengaruh antara Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Dewan Komisaris, dan Leverage terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Dewan Komisaris, dan Leverage sebagai variabel independen, dan Pengungkapan corporate social responsibility sebagai variabel dependen. Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanasi dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah judgement sampling. Penelitian ini mengambil 5 (lima) sampel perusahaan dari 7 (tujuh) anak perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero) dengan periode tahun penelitian 6 (enam) tahun, yaitu dari tahun 2007-2012. Model persamaan regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah Y = 53,513 – 545,243X1 – 2,105X2 – 25,159X3 + 2,503X4. Model regresi tersebut memenuhi uji asumsi klasik (uji normalitas, uji autokorelasi, uji multikolinieritas, dan uji heteroskedastisitas). Hasil uji F menunjukkan nilai Fhitung > Ftabel (4,969 > 2,76) dengan tingkat signifikansi 0,004 < 0,05 (sangat signifikan). Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa secara simultan Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Ukuran Dewan Komisaris, dan Leverage memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR). Selanjutnya, hasil uji t menunjukkan nilai signifikansi Ukuran Perusahaan 0,017 < 0,05 (signifikan), Profitabilitas 0,026 < 0,05 (signifikan), Ukuran Dewan Komisaris 0,022 < 0,05 (signifikan), dan Leverage 0,008 < 0,05 (sangat signifikan). Sehingga dapat diinterpretasikan bahwa secara parsial seluruh variabel memiliki pengaruh terhadap Pengungkapan corporate social responsibility. Kemudian hasil uji koefisien determinasi menunjukkan nilai R square sebesar 0,443, yang artinya sebesar 44,3% Pengungkapan corporate social responsibility dapat dijelaskan oleh variabel dalam penelitian ini. Sedangkan sisanya 0,557 atau sebesar 55,7% dipengaruhi oleh variabel atau faktor-faktor lain seperti Kepemilikan Institusional, Kepemilikan Manajerial, Profil Perusahaan, dan Umur Perusahaan yang belum diteliti dalam penelitian ini yang mungkin mempengaruhi Pengungkapan corporate social responsibility. Oleh karena itu, disarankan kepada seluruh perusahaan untuk menerapkan pelaporan tanggung jawab sosial sebagai kewajiban yang wajib dilakukan dalam menjalankan bisnis. Selain itu, diharapkan perusahaan dapat mempertahankan peningkatan aset sebagai bentuk pengembangan ukuran perusahaan. Karena aset merupakan salah satu sumber dalam kegiatan operasional perusahaan dan pengungkapan atas tanggung jawab sosial perusahaan. Selain itu, perusahaan harus mulai menghilangkan paradigma yang menganggap bahwa dengan kondisi keuangan yang baik tidak perlu adanya pengungkapan tanggung jawab sosial. Karena sesungguhnya dengan kondisi keuangan yang baik akan mampu meningkatkan bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan dan sosial.