Abstrak  Kembali
PENGARUH PROFESIONALISME AUDITOR, ETIKA PROFESI DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT MATERIALITAS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) KOTA TANGERANG SELATAN. Skripsi. Program Strata Satu Program studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2011. Jakarta. Kata kunci : Profesionalisme Auditor, Etika Profesi, Pertimbangan Tingkat Materialitas Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor terhadap perimbangan tingkat materialitas. Variabel yang diteliti adalah “profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor” sebagai variabel bebas dan “pertimbangan tingkat materialitas” sebagai variabel terikat. Data primer yang diolah berdasarkan kuesioner yang telah dikirimkan ke Kantor Akuntan Publik (KAP). Populasi dalam penelitian ini adalah auditor yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik (KAP) Kota Tangerang Selatan. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode judgment sampling. Alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari hasil uji regresi linier bergandam diperoleh persamaan Ŷ = 1,417 + 0,231 X1 + 0,229 X2 + 0,213 X3. Dimana koefisien dari masing-masing variabel bebas bernilai positif artinya terjadi pengaruh positif antara profesionalisme auditor (X1), etika profesi (X2) dan pengalaman auditor (X3) dengan pertimbangan tingkat materialitas (Y) yang berarti semakin tinggi profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor maka akan semakin baik auditor dalam mempertimbangkan tingkat materialitas dan sebaliknya. Selain itu dari hasil uji koefisien determinasi diperoleh nilai Adjusted R Suare sebesar 0,325 atau 32,5%, ini berarti bahwa variabel pertimbangan tingkat materilaitas yang dapat dijelaskan oleh variabel profesionalisme auditor, etika profesi dan pengalaman auditor adalah sebesar 32,5%, sedangkan sisanya sebesar 0,675 atau 67,5% (1-0,325) dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak disertakan dalam model penelitian ini seperti pengetahuan dan keahlian auditor. Serta hasil dari pengolahan jawaban kuesioner ditemukan beberapa jawaban yang dapat diyakini namun ada beberapa yang tidak. Hal tersebut dikerenakan data kuesioner yang diolah tanpa melakukan wawancara secara langsung sehingga tidak dapat diketahui kebenaran atas jawaban tesebut. Oleh sebab itu, disarankan kepada para auditor di Kantor Akuntan Publik (KAP) harus tetap mempertahankan serta meningkatkan profesionalisme, etika profesi dan pengalamannya dalam mempertimbangkan tingkat materialitas suatu laporan keuangan agar dapat menghasilkan laporan audit yang baik bagi pengguna laporan keuangan. Serta untuk penelitian selanjutnya diharapkan untuk menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi pertimbangan tingkat materialitas di luar yang telah diteliti oleh penulis dan dapat dilakukan wawancaram (interview) secara langsung dengan para auditor agar dapat dilakukan pengawasan atas jawaban responden dalam menjawab pertanyaan.