Abstrak  Kembali
PENGARUH BIAYA KUALITAS DALAM PENERAPAN TOTAL QUALITY MANAGEMENT (TQM) TERHADAP BIAYA PRODUKSI PADA PT PISMA PUTRA TEXTILE Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata Kunci : Biaya Kualitas, Total Quality Management (TQM) dan Biaya Produksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biaya kualitas dalam penerapan Total Quality Management (TQM) terhadap biaya produksi pada PT Pisma Putra Textile tahun 2009 sampai dengan tahun 2014. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi dengan kasus PT Pisma Putra Textile. Variabel yang diteliti adalah biaya kualitas terdiri dari biaya pencegahan dan biaya penilaian sebagai variabel bebas sedangkan biaya produksi sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan langsung, wawancara dan telaah dokumen yaitu menelaah laporan biaya kualitas dan laporan biaya produksi pada PT Pisma Putra Textile periode 2009-2014. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji hipotesis, analisis koefisien determinasi, dan analisis koefisien korelasi. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa PT Pisma Putra Textile lebih menekankan biaya kualitas pada kegiatan pengendalian yaitu pencegahan dan penilaian. Kebijakan ini bertujuan untuk mengurangi jumlah biaya kualitas total, menghindari klaim konsumen atas produk yang tidak sesuai standar, meningkatkan kepuasan konsumen serta perusahaan akan mampu bertahan dalam persaingan pasar. Penerapan TQM telah dilaksanakan dengan cukup baik dan efektif. Hal ini dibuktikan dengan telah diterapkannya prinsip-prinsip TQM yang terdiri dari kepuasan pelanggan, respek terhadap setiap orang, manajemen berdasarkan fakta dan perbaikan berkesinambungan. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 5619,902 + 29,049 X1 + 3,741 X2. Hasil uji asumsi klasik bahwa uji normalitas berdistribusi normal, tidak terdapat multikolinearitas, tidak terdapat heteroskedastisitas, dan tidak terdapat autokorelasi sehingga persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) telah terpenuhi. Berdasarkan hasil uji t menunjukkan bahwa secara parsial biaya pencegahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya produksi dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, dan biaya penilaian berpengaruh positif dan signifikan terhadap biaya produksi dengan tingkat signifikansi 0,001 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan bahwa biaya pencegahan dan biaya penilaian secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap biaya produksi dengan tingkat signifikansi 0,000 < 0,05. Berdasarkan analisis koefisien korelasi, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi parsial antara biaya pencegahan (X1) dan biaya produksi (Y) sebesar 0,982 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, berarti terdapat hubungan yang sangat kuat, positif dan signifikan. Nilai koefisien korelasi parsial antara biaya penilaian (X2) dan biaya produksi (Y) sebesar 0,720 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001 < 0,05, berarti terdapat hubungan yang kuat, positif dan signifikan, sedangkan nilai koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,982 berarti terdapat hubungan yang sangat kuat. Berdasarkan analisis koefisien determinasi menunjukkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,961, artinya variabel biaya pencegahan dan biaya penilaian mampu menjelaskan variasi biaya produksi sebesar 96,1% dan sisanya 3,9% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini seperti biaya pemakaian listrik, pemakaian bahan pembantu, pemakaian Air Bawah Tanah (ABT). Dari hasil penelitian ini, disarankan kepada PT Pisma Putra Textile agar dapat mengalokasikan biaya kualitas lebih baik lagi dengan cara menemukan level atau tingkat kualitas serta tolok ukur yang tepat dan secara kontinyu mengevaluasi serta mengarahkan ulang usaha-usaha pencegahan. Sistem TQM yang telah diterapkan oleh perusahaan diharapkan dapat dipertahankan dan ditingkatkan.