Abstrak  Kembali
PENGARUH UKURAN KANTOR AKUNTAN PUBLIK DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi. Program Studi Strata Satu Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata kunci : Ukuran Kantor Akuntan Publik, Ukuran Perusahaan dan Audit Delay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik dan ukuran perusahaan terhadap audit delay pada perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel yang diteliti adalah “ ukuran Kantor Akuntan Publik dan ukuran perusahaan” sebagai variabel independen dan “audit delay” sebagai variabel dependen. Teknik pengumpulan data menggunakan telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdapat di Pusat Referensi Pasar Modal Bursa Efek Indonesia dan dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Hasil pengolahan data menggunakan SPSS 19.0 diperoleh persamaan yaitu Ŷ = 69,230 - 18,327 X1 + 2,232 X2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengujian secara parsial menunjukkan bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik dan ukuran perusahaan masing-masing berpengaruh signifikan terhadap audit delay. Ukuran Kantor Akuntan Publik memperoleh nilai thitung -4,075 > ttabel -2,023 , dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Ukuran perusahaan memperoleh nilai thitung 3,160 > ttabel 2,023 dengan nilai signifikansi 0,003 < 0,05. Hasil pengujian secara simultan menunjukkan bahwa ukuran Kantor Akuntan Publik dan ukuran perusahaan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap audit delay dengan nilai Fhitung 13,119 > Ftable 3,24 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Koefisien determinasi yang diperoleh dari nilai Adjusted R Square sebesar 0,372. Hal ini berarti bahwa pengaruh ukuran Kantor Akuntan Publik dan ukuran perusahaan terhadap audit delay sebesar 37,2%, sedangkan sisanya sebesar 62,8% dipengaruhi oleh faktor atau variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti profitabilitas solvabilitas, opini audit dan sistem pengendalian internal. Bagi auditor harus merencanakan pekerjaan lapangan dengan sebaikbaiknya sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien agar laporan keuangan auditan yang dihasilkan tepat waktu. Perusahaan diharapkan dapat membatu pekerjaan auditor dengan memberikan data yang diperlukan selama proses pemeriksaan, memberikan jawaban yang benar dan wajar atas pertanyaan yang diajukan oleh auditor sehingga laporan keuangan auditan dapat diterbitkan lebih awal.