Abstrak  Kembali
PENGARUH CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) DAN TINGKAT SUKU BUNGA KREDIT TERHADAP JUMLAH PENYALURAN KREDIT PADA PERUSAHAAN PERBANKAN DI BURSA EFEK INDONESIA Skripsi. Program Strata Satu Jurusan Manajemen. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2015. Jakarta. Kata Kunci: Capital Adequacy Ratio (CAR), tingkat suku bunga kredit, jumlah penyaluran kredit, Perbankan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit terhadap jumlah penyaluran kredit pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit sedangkan variabel dependen adalah jumlah penyaluran kredit. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia, sampel yang diambil berjumlah 10 (sepuluh) perusahaan dengan periode penelitian antara tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah telaah pustaka dan telaah dokumen, data yang ditelaah dan diambil berupa laporan keuangan yaitu laporan keuangan tahunan (annual report). Metode analisis yang digunakan adalah regreasi linier berganda, uji asumsi klasik dengan menggunakan uji normalitas, uji multikolienaritas, uji heterokedastisitas dan uji autokorelasi, analisis regresi berganda dengan pengujian hipotesis uji parsial (uji t) uji simultan (uji F), analisis koefisien korelasi dan analisis koefisien determinasi. Hasil analisis regresi berganda menunjukan persamaan Ŷ = 140539304.308 + (-347334549.528 X1) + 418901889.079 X2 + e. artinya setiap penambahan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 1% dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka akan menurunkan jumlah penyaluran kredit. Dan setiap penambahan tingkat suku bunga sebesar 1% dengan asumsi variabel lainnya dianggap konstan, maka akan menaikkan jumlah penyaluran kredit. Uji asumsi klasik menunjukan bahwa penelitian ini berdistribusi normal, tidak terjadi multikolinearitas, tidak terdapat masalah heteroskedastisitas, dan terdapat autokorelasi sehingga model tidak BLUE (Best, Linier, Unbiased, Estimation). Uji t memperoleh hasil thitung sebesar -0.517 dengan taraf signifikansi 0,608 > 0,05 untuk Capital Adequacy Ratio (CAR), dan thitung sebesar 1.618 dengan taraf signifikansi 0.112 > 0,05 untuk tingkat suku bunga kredit, sedangkan uji F memperoleh hasil Fhitung sebesar 1.318 dengan taraf signifikansi 0, 278. Koefisien korelasi memperoleh hasil 0,230 yang berarti terdapat hubungan yang kuat antara Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit, jumlah penyaluran kredit, sedangkan koefisien determinasi memperoleh hasil sebesar 0,053 atau setara dengan 5,3 %.. Ini artinya hasil analisis koefisien determinasi (R Square) menunjukkan bahwa presentase pengaruh variabel independen Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit terhadap variabel dependen jumlah penyaluran kredit adalah sebesar 5,3%. Sedangkan sisanya sebesar 94.7% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan atau tidak dibahas dalam penelitian ini. Kesimpulan dari penelitian ini adalah secara parsial Capital Adequacy Ratio (CAR), berpengaruh negatif tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit, dan tingkat suku bunga kredit berpengaruh positif tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit. Sedangkan secara simultan Capital Adequacy Ratio (CAR), dan tingkat suku bunga kredit berpengaruh tidak signifikan terhadap jumlah penyaluran kredit pada perusahaan perbankan di BEI periode 2009-2013.