Abstrak  Kembali
PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, LEVERAGE DAN STRUKTUR KEPEMILIKAN PUBLIK TERHADAP AUDIT DELAY PADA PERUSAHAAN RETAIL YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI). Skripsi. Program Strata Satu Program Studi Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA. 2014. Jakarta. Kata Kunci: Ukuran Perusahaan, Leverage, Struktur Kepemilikan Publik dan Audit Delay. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan, leverage dan struktur kepemilikan publik terhadap audit delay pada perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2008 sampai dengan tahun 2013. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi, yaitu untuk mengetahui atau menjelaskan pengaruh antara variabel satu terhadap variabel lain. Variabel yang diteliti adalah variabel x yaitu ukuran perusahaan, leverage dan struktur kepemilikan publik, sedangkan variabel y adalah audit delay. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 22 perusahaan retail yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pemilihan sampel dilakukan dengan teknik judgment sampling. Berdasarkan kriteria, diperoleh 5 (lima) perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Teknik pengumpulan data menggunakan telaah dokumen, yaitu data yang diperoleh dari website Bursa Efek Indonesia (BEI) berupa laporan keuangan dan laporan audit perusahaan retail. Hasil penelitian memperoleh persamaan regresi linear berganda Ŷ = 44.495 – 0.001X1 – 5.619X2 + 0,873X3 yang menunjukkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi, tidak terdapat multikolinieritas, tidak terdapat heteroskedastisitas dan tidak terdapat autokorelasi sehingga persyaratan Best Linier Unbiased Estimator (BLUE) telah terpenuhi. Berdasarkan uji signifikansi menunjukkan bahwa secara parsial ukuran perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap audit delay dengan nilai signifikansi sebesar 0,563, leverage berpengaruh signifikan terhadap audit delay dengan signifikansi 0,040 dan struktur kepemilikan publik berpengaruh signifikan terhadap audit delay dengan nilai signifikansi 0,000, sedangkan secara simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, leverage dan struktur kepemilikan publik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap audit delay dengan tingkat signifikansi 0,000. Berdasarkan analisis koefisien korelasi, menunjukkan bahwa nilai koefisien korelasi parsial antara ukuran perusahaan (X1) dan audit delay (Y) sebesar -0,114 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,563 > 0,05, hal ini berarti terdapat korelasi yang sangat rendah negatif dan tidak signifikan. Nilai koefisien korelasi parsial antara leverage (X2) dan audit delay (Y) sebesar -0,391 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,040 < 0,05, hal ini berarti terdapat korelasi yang rendah negatif dan signifikan. Nilai koefisien korelasi parsial antara struktur kepemilikan publik (X3) dan audit delay (Y) sebesar 0,722 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, hal ini berarti tingkat hubungannya kuat dan signifikan. Sedangkan nilai koefisien korelasi berganda ditunjukkan dengan nilai R yaitu sebesar 0,758 yang berarti terdapat hubungan yang kuat. Berdasarkan nilai Adjusted R Square sebesar 0,526 menunjukkan bahwa 52,6% variabel dependen yaitu audit delay dapat dijelaskan oleh variabel independen yaitu ukuran perusahaan, leverage dan struktur kepemilikan publik. Sedangkan sisanya 47,4% dapat dijelaskan oleh variabel lainnya yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini, seperti ukuran KAP, profitabilitas dan laba rugi. Dari hasil penelitian ini disarankan kepada perusahaan agar lebih memperhatikan ketelitian dalam membuat laporan keuangan serta diharapkan dapat membantu pekerjaan auditor dalam menyelesaikan proses audit agar lebih cepat dan laporan keuangan auditan dapat diterbitkan lebih awal.