Abstrak  Kembali
Novita Dwi Arianti 0702025159 : PENGARUH PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN (PBB) DAN BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN (BPHTB) TERHADAP PENDAPATAN DAERAH PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH (DIPENDA) KABUPATEN TANGERANG. Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2011. P e nelitian Ini Bertujuan Untuk Mengetahui Pengaruh Penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) Dan Bea Perolehan Hak Atas Tanah Dan Bangunan (BPHTB) Terhadap Pendapatan Daerah Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang. V ariabel yang diteliti adalah “penerimaan PBB dan Penerimaan BPHTB” sebagai variabel bebas (X) dan variable terikatnya (Y) adalah “pendapatan daerah” di Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) Kabupaten Tangerang pada periode 2004-2010. Data yang dikumpulkan berasal dari realisasi penerimaan daerah Kabupaten Tangerang yang terdapat Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) Kabupaten Tangerang. H as i l penelitian menunjukkan bukti bahwa setelah dihitung dengan menggunakan data time series dan program SPSS, bahwa korelasi parsial antara Penerimaan PBB (X1) dengan pendapatan daerah (Y) tetap sebesar 0,873 dan tingkat signifikansi sebesar 0,023 > 0,05 (Ho ditolak dan Ha diterima). Hal ini berarti terdapat korelasi yang sangat kuat dan signifikan, sedangkan arah hubungan adalah positif artinya bila Penerimaan PBB naik maka Pendapatan Daerah akan naikpula. Dan hasil korelasi parsial antara Penerimaan BPHTB (X2) dengan pendapatan daerah (Y) tetap sebesar 0,755 dan tingkat signifikansi sebesar 0,083 > 0,05 (Ho diterima dan Ha ditolak). Hal ini berarti terdapat korelasi yang 5 kuat tetapi tidak signifikan, sedangkan arah hubungan adalah positif artinya bila Penerimaan PBB naik maka Pendapatan Daerah juga akan naik. H asil Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) menunjukkan bukti bahwa ada hubungan antara penerimaan PBB dan penerimaan BPHTB secara simultan berpengaruh terhadap pendapatan daerah. bahwa nilai F hitung 20.726 > F table 6,94 dengan tingkat signifikansi (Sig.) adalah 0,008 < 0,05. Dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima, dapat diinterpretasikan bahwa penerimaan BPHTB dan penerimaan PBB berpengaruh terhadap pendapatan daerah. Dan diperoleh angka R sebesar 0,995, hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara variabel independen (Penerimaan PBB dan Penerimaan BPHTB) dengan variabel dependennya (Pendapatan Daerah) adalah sangat kuat. O leh karena itu disarankan kepada Dinas Pendapatan Daerah (DIPENDA) Kabupaten Tangerang untuk terus mengupayakan pendapatan daerah khususnya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) dan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) karena sebagian besar penerimaan daerah tersebut diperoleh dari dana perimbangan bagi hasil pajak yang merupakan komponen pendapatan daerah yang cukup penting. Dengan demikian penerimaan daerah akan naik seiring dengan meningkatnya penerimaan pajak.