ABSTRAK
NADIYAH WULANDARI (0602025068) :
PENGARUH METODE AKUNTANSI PERSEDIAAN (FIFO&AVERAGE)
TERHADAP PRICE EARNING RATIO PADA PERUSAHAAN FOOD AND
BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA, Program
Starta Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Prof.
Dr. HAMKA, Jakarta, 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan perusahaan yang menerapkan
metode akuntansi persediaan FIFO dengan metode persediaan Average terhadap
Price Earning Ratio dan menggunakan variabel yang mempengaruhi perusahaan
dalam metode akuntansi persediaan yaitu, nilai persediaan, laba akuntansi dan HPP.
Penelitian ini menggunakan Metode eksplanasi. Variabel yang diteliti adalah
price earning ratio, nilai persediaan, laba akuntansi, dan HPP. Metode FIFO dan
metode Average sebagai populasi. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal
di Bursa Efek Indonesia. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah telaah
dokumen dengan menelaah laporan keuangan yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti periode 2005-2009. Analisis data menggunakan uji perbedaan rata-rata untuk
meneliti tingginya perbedaan dari masing-masing faktor yang digunakan antara
perusahaan yang menerapkan metode FIFO dengan Average.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada perusahaan food and beverages
lebih cendrung menggunakan metode persediaan Average dibandingkan dengan
metode FIFO. Dari hasil perhitungan SPSS pada equel variance assumed
(diasumsikan kedua varian sama) antara nilai persediaan untuk perusahaan yang
menerapkan metode FIFO dan Average menghasilkan nilai signifikansi dengan equal
variance asummed 0,850 > 0,05, Ho diterima, maka nilai persediaan antara
5
perusahaan yang menerapkan metode FIFO dengan Average berbeda secara tidak
signifikan pada taraf nyata < = 5%
Dari hasil perhitungan SPSS pada equel variance assumed (diasumsikan
kedua varian sama) antara laba akuntansi untuk perusahaan yang menerapkan metode
FIFO dan Average menghasilkan nilai signifikansi dengan equal variance asummed
0,331 > 0,05, Ho diterima, maka laba akuntansi antara perusahaan yang menerapkan
metode FIFO dengan Average berbeda secara tidak signifikan pada taraf nyata < =
5%
Dari hasil perhitungan SPSS pada equel variance assumed (diasumsikan
kedua varian sama) antara HPP untuk perusahaan yang menerapkan metode FIFO dan
Average menghasilkan nilai signifikansi dengan equal variance asummed 0,727 >
0,05, Ho diterima, maka nilai persediaan antara perusahaan yang menerapkan metode
FIFO dengan Average berbeda secara tidak signifikan pada taraf nyata < = 5% .
Dari hasil perhitungan SPSS pada equel variance assumed (diasumsikan
kedua varian sama) antara Price Earning Ratio (PER) untuk perusahaan yang
menerapkan metode FIFO dan Average menghasilkan nilai signifikansi dengan equal
variance asummed 0,398 > 0,05, Ho ditolak, maka nilai persediaan antara perusahaan
yang menerapkan metode FIFO dengan Average berbeda secara signifikan pada taraf
nyata < = 5% .
Oleh karena itu disarankan perusahaan harus mempunyai kebijakan dalam
pengelolaan metode persediaan dengan baik dan benar sehingga dapat meningkatkan
earning perusahaan
|