Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujun untuk mengetahui pengaruh motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. PLN Persero Pusat. Dalam penelitian ini digunakan metode survey, dengan sampel penelitian yang dipilih dari populasi karyawan PT. PLN Persero Pusat Variabel yang diteliti adalah motivasi dan disiplin kerja sebagai variabel independen dan kinerja karyawan sebagai variabel dependen. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dari kantor PT. PLN Persero Pusat mulai dari tanggal 1 Maret 2013 sampai dengan tanggal 19 Juni 2013. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini melalui kuesioner dengan membagikan pernyataan-pernyataan untuk mengumpulkan data dan pendapat dari para responden yang telah dipilih melalui via google mail . Pengolahan data dengan bantuan software SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 19.0, dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistic deskriptif, analisis regresi, uji hipotesis dan analisis koefisien determinasi. Berdasarkan analisis regresi linear berganda menunjukkan bahwa Ŷ = 2,387 0,31 X1 + 0,507 X2 dari persamaan tersebut dapat diartikan bahwa semakin kecil motivasi karyawan dengan asumsi disiplin kerja karyawan, maka semakin tinggi kinerja karyawan dan sebaliknya. Persamaan tersebut mempunyai arti bahwa semakin tinggi disiplin kerja karyawan, dengan asumsi motivasi tetap maka akan terjadi kenaikan kinerja karyawan dan sebaliknya. Hasil pengujian hipotesis yaitu uji t diperoleh thitung> ttabel (-211 < 4.047 ) dengan taraf signifikan < 0,05 menunjukkan bahwa motivasi berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dan hasil pengujian hipotesis uji t diperoleh Jadi thitung> ttabel (4,047 > 1,991) menunjukkan bahwa disiplin kerja berpengaruh segnifikan terhadap kinerja karyawan. Sementara hasil analisis koefisien autokorelasi motivasi r= -,024 dapat diartikan bahwa antara motivasi dengan kinerja memiliki hubungan yang negatif sedangkan hasil analisis koefisien autokorelasi disiplin kerja r= 0,419 dapat diartikan bahwa antara disiplin kerja dengankinerja karyawan memiliki hubungan yg positif sedang, sementara nilai koefisien determinasi adjustedr squared = 0,290 atau sebesar 29,0%, artinya 29,0% variasi atau perubahan pada kinerja merupakan kontribusi dari variabel motivasi dan disiplin kerja, sementara 71,0% sisanya merupakan kontribusi faktor-faktor lain selain motivasi dan disiplin kerja.