Abstrak  Kembali
Auditor yunior adalah tulang punggung dari profesi akuntan publik. Mereka memerlukan perhatian lebih untuk menjadi auditor yang kompeten dan percaya diri, sehingga mereka mampu menghadapi tantangan dan persaingan yang ada. Dalam penugasan audit, auditor yunior bersama-sama dengan personel yang lain harus dapat mencapai tujuan audit yang telah ditentukan. Untuk itu mereka memerlukan supervisi oleh seorang supervisor yang kompeten. Supervisi menjadi hal yang penting karena berkaitan dengan masalah kinerja dan kualitas hidup para auditor dan supervisi ini merupakan bukanlah suatu hal yang mudah. Jika supervisi melaksanan supervisi dengan efektif, akan menimbulkan dampak positif dalam peningkatkan kinerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh supervisi, pengalaman kerja terhadap kinerja auditor yunior. Variabel yang diteliti adalah supervisi dan pengalaman kerja sebagai variable independen dan kenerja auditor yunior sebagai variable dependen. Populasi penelitian ini adalah KAP di Wilayah Tangerang dan Jakarta Selatan. Data penelitian ini bersifat primer yang dikumpulkan dengan cara menyebar kuesioner. Dengan jumlah sample sebanyak 42 responden. Data diolah dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Dengan Bantuan SPSS 16.0. Pengembilan Sample dilakukan dengan teknik Purposive Sampling yaitu auditor yunior yang bekerja di KAP Tangerang dan Jakarta Selatan. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabel supervisi berpengaruh signifikan terhadap kinerja auditor yunior dengan tingkat signifikansi sebesar 0.000 < 0,05. Dan variabel pengalaman kerja berpengaruh signifikasi terhadap kinerja auditor yunior dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Selain itu, hasil penelitian yang menunjukan bahwa supervisi dan pengalaman kerja secara simultan berpengaruh signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan hasil total adjust R square menunjukkan bahwa ada pengaruh antara supervisi dan pengalaman kerja terhadap kinerja auditor yunior, yaitu sebesar 71,6%. Dan sisanya sebesar 28,4% dipengaruhi variabel lain seperti kompensasi, independensi dan budaya organisasi. Dari hasil penelitian ini maka pihak KAP disarankan untuk lebih baik dalam pelaksanakan supervisi. serta peningkatan kinerja auditor yunior, sehingga hasil yang dicapai dapat lebih baik, di mana hal ini dapat meningkatkan kualitas KAP tersebut.