Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tingkat likuiditas dan solvabilitas terhadap dividen tunai pada perusahaan industri food and beverage di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang diteliti adalah likuiditas yang diproksikan dengan current ratio dan solvabilitas yang diproksikan dengan debt to equity ratio sebagai variabel independen (X) dan dividen tunai sebagai variabel dependen (Y) pada 4 (empat) perusahaan dari 13 (tiga belas) perusahaan industri food and beverage yang terdaftar di BEI selama 5 (lima) tahun terakhir yaitu 2007-2011. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) dan melalui website BEI (www.idx.co.id) serta dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi. Hasil penelitian dengan menggunakan SPSS 16.0 membuktikan bahwa setelah data diolah dengan menggunakan regression dan correlation partial pada program SPSS (Software Program Service Solution) versi 16.0 dengan persamaan regresi linier berganda Y= -5.482,999 + 18,694 X1 + 33,368 X2. Maka dapat disimpulkan melalui uji t secara parsial debt to equity ratio berpengaruh signifikan dan memiliki arah hubungan positif terhadap dividen tunai dengan nilai signifikansi 0,002 < 0,05. Sedangkan variabel independen lain yaitu current ratio berpengaruh tidak signifikan dan memiliki arah hubungan positif terhadap dividen tunai dengan tingkat signifikansi 0,067 > 0,05. Hasil uji ANOVA atau uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) kedua variabel independen tersebut yakni current ratio dan debt to equity ratio berpengaruh signifikan terhadap dividen tunai dengan tingkat signifikansi sebesar 0,008 < 0,05. Koefisien determinasi (R Square) untuk seluruh variabel independen yaitu current ratio (X1), dan debt to equity ratio (X2) terhadap dividen tunai (Y) sebesar 0,436 atau sebesar 43,6%. Hal ini berarti variabel independen (X1 dan X2) mampu menjelaskan 43,6% variasi variabel independen sedangkan sisanya 56,4% dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti firm size, growth, cash ratio. Oleh karena itu, industri food and beverages perlu memperhatikan current ratio agar memiliki fleksibilitas keuangan dalam mencapai kinerja perusahaan.