Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh mekanisme corporate governance dan kebijakan pembagian dividen terhadap asimetri informasi pada perusahaan industri automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang diteliti adalah variabel bebas “mekanisme corporate governance (Kepemilikan Saham Institusional, Keberadaan Komisaris Independen), dan Kebijakan Pembagian Dividen” dan variabel terikat adalah “Asimetri Informasi” pada perusahaan industri automotive yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Data sekunder dikumpulkan di Pusat Referensi Pasar Modal yang terdapat di Bursa Efek Indonesia dan dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Dengan metode ini akan dijelaskan bagaimanakah pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Disamping itu dianalisis hubungan antara variabel tersebut. Hasil penelitian kepemilikan saham institusional, keberadaan komisaris independen, dan kebijakan pembagian deviden (dividend payout ratio) terhadap asimetri informasi dihitung dan dianalisis dengan bantuan program SPSS (Software Program Service Solution) version 17.0, analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan pengujian hipotesis. Berdasarkan analisis data maka diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = 23,777 - 0,099 X1 - 0,147 X2 + 0,131 X3, dalam uji normalitas titik-titik menyebar disekitar vii garis diagonal serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal sehingga berdistribusi normal, uji heterokedastisitas menunjukkan titik pencar tidak membentuk sebuah pola tertentu serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada sumbu y, ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas, untuk uji multikolinearitas nilai variance inflation factor (VIF) kepemilikan saham institusional, keberadaan komisaris independen dan dividend payout ratio adalah 1,603; 1,601; dan 1,024 lebih kecil dari 10 sehingga bisa diduga bahwa antar variabel independen tidak terjadi persoalan multikolinearitas. Untuk uji autokorelasi terlihat angka Durbin Watson (D-W) adalah sebesar 2,080 terletak pada daerah dU < d < 4-dU (1,728 < 2,080 < 2,272) maka tidak terdapat masalah autokorelasi. Secara parsial hasil uji t menunjukkan bahwa untuk variabel kepemilikan saham institusional tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap asimetri informasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai kepemilikan saham institusional yaitu sebesar 0,438 > 0,05. Variabel keberadaan komisaris independen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap asimetri informasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai keberadaan komisaris independen yaitu sebesar 0,685 > 0,05. Variabel kebijakan pembagian dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap asimetri informasi. Hal ini ditunjukkan oleh nilai kebijakan pembagian dividen yaitu sebesar 0,000 < 0,05. Secara simultan hasil uji f menunjukkan bahwa untuk variabel kepemilikan saham institusional, keberadaan komisaris independen, dan kebijakan pembagian dividen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap asimetri informasi. Hal ini ditunjukkan oleh f hitung 15,466 > f tabel 3,49 dengan tingkat signifikansi adalah 0,000 < 0,05. Oleh sebab itu, disarankan bagi perusahaan sebaiknya lebih memperhatikan implementasi corporate governance dan kebijakan pembagian dividen karena akan mengurangi asimetri informasi sehingga dapat memuaskan para pemegang saham. Serta bagi investor diharapkan sebelum berinvestasi hendaknya melihat dan menganalisis pembagian dividen karena dalam penelitian ini faktor tersebut lebih berpengaruh signifikan dalam asimetri informasi.