PENGARUH INDEPENDENSI DAN KOMPETENSI AUDITOR TERHADAP
KUALITAS AUDIT PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI JAKARTA
SELATAN. Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA Jakarta 2010.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh independensi dan
kompetensi auditor sebagai variabel bebas (Independent variable) terhadap
kualitas audit sebagai variabel terikat (dependent variable). Metode penelitian
yang digunakan adalah metode eksplanasi, karena untuk kepentingan analisis data,
penulis melakukan penelitian lapangan, yaitu mendatangi Kantor Akuntan Publik
secara langsung dan melakukan penyebaran kuesioner. Jadi data primer diperoleh
dengan mengumpulkan kuesioner yang telah disebar pada Kantor Akuntan Publik
di Jakarta Selatan. Selain itu dilengkapi pula dengan sumber data lainnya melalui
studi kepustakaan yang terkait dengan variabel independensi dan kompetensi
auditor terhadap kualitas audit data diolah dan dianalisis dengan regresi linier
berganda.
Hasil analisis menunjukkan bahwa para auditor yang diteliti tergolong
baik menerapkan independensi dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit.
Persamaan regresi berganda, Ŷ = 1,138 + 0,154X1 + 0,593X2. Hal ini berarti
kualitas audit akan meningkat seiring dengan meningkatnya independensi dan
kompetensi auditor. Uji Multikolinearitas dapat dilihat bahwa angka tolerance
dari variabel bebas independensi dan kompetensi auditor mempunyai nilai
tolerance lebih dari 10% (0,731 / 73,1%) dan nilai Variance Inflation Factor
(VIF) 1,368 < 10. Dengan demikian dapat diinterpretasikan dalam model regresi
tidak terjadi Multikolinearitas antar variabel bebas tersebut. Pengaruh
independensi dan kompetensi auditor secara simultan menunjukkan sig 0,000 <
0,01 dan F hitung 15,393 > F 0,01 (2;62) = 4,98 artinya secara bersama-sama
kedua variabel independen (independensi dan kompetensi auditor) mempunyai
pengaruh yang sangat signifikan terhadap variabel dependen (kualitas audit),
sedangkan dalam uji parsial variabel independen independensi terdapat pengaruh
tidak signifikan terhadap kualitas audit, dan variabel independen lainnya yaitu
kompetensi auditor mempunyai pengaruh sangat signifikan terhadap kualitas
audit.
Hasil perhitungan diperoleh koefisien determinasi (Adjusted R Square)
sebesar 0,310, artinya 31,0% variabel dependen kualitas audit (Y) dijelaskan oleh
variabel independen secara bersama-sama yaitu independensi auditor dan
kompetensi auditor dan sisanya 69,0% (100% - 31,0%) dijelaskan oleh variabel
lain di luar model yang digunakan seperti akuntabilitas.
Dari hasil perhitungan koefisien korelasi parsial variabel independensi
auditor dan kualitas audit dengan kompetensi auditor sebagai variabel kontrol,
tampak nilai r = 0,145 menunjukkan korelasi sangat rendah dan positif. Nilai
signifikansi uji 2 arah 0,254 > 0,05, sehingga H1 ditolak dan H0 diterima, artinya
terdapat hubungan parsial yang tidak signifikan pada taraf nyata α = 0,05 antara
independensi auditor dan kualitas audit. Sedangkan koefisien korelasi parsial
variabel kompetensi auditor dan kualitas audit dengan independensi auditor
sebagai variabel kontrol, tampak nilai r = 0,457 menunjukkan korelasi sedang dan
positif. Nilai signifikansi uji 2 arah 0,000 < 0,01, sehingga H1 diterima dan H0
ditolak, artinya terdapat hubungan parsial yang sangat signifikan pada taraf nyata
α = 0,01 antara kompetensi auditor dan kualitas audit.
Oleh karena itu diharapkan para peneliti selanjutnya dapat memperluas
sampel penelitian tidak hanya di Jakarta Selatan, dan hendaknya dapat
mempertimbangkan untuk menambah faktor lain yang dapat mempengaruhi
kualitas audit, sehingga memungkinkan memberikan hasil penelitian yang
berbeda.
|