Abstrak  Kembali
PENGARUH LIKUIDITAS, FINANCIAL LEVERAGE DAN EARNING PER SHARE TERHADAP KEBIJAKAN PEMBAYARAN DIVIDEN PADA PERUSAHAAN INDUSTRI FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI), Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh likuiditas, financial leverage dan earning per share terhadap kebijakan pembayaran dividen pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2006-2010. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas (predictor) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas (predictor) terdiri dari likuiditas (cash ratio) sebagai variabel (X1), financial leverage (debt to equity ratio) sebagai variabel (X2) dan earning per share sebagai (X3), sedangkan untuk variabel terikat (dependent) yaitu kebijakan pembayaran dividen (dividend payout ratio) sebagai (Y) pada perusahaan industri farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode eksplanasi. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian likuiditas (cash ratio), financial leverage (debt to equity ratio), earning per share dan kebijakan pembayaran dividen (dividend payout ratio) menggunakan SPSS (Software Program Service Solution) version 17.0, dengan persamaan regresi linear berganda Ŷ = 0,897 - 0,025 X1 - 1,178 X2 + 9,553 X3. Hasil uji koefisien determinasi nilai R square sebesar 0,540 yang berarti bahwa kebijakan pembayaran dividen (dividend payout ratio) dapat dijelaskan oleh likuiditas (cash ratio), financial leverage (debt to equity ratio) dan earning per share sebesar 54% sedangkan sisanya 46% dipengaruhi oleh faktor lain seperti Net Profit Margin dan Return On Investment yang tidak diuji dalam penelitian ini. Uji statistik t menyatakan bahwa hanya variabel financial leverage (X2) yang berpengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen (Y) dengan tingkat signifikan 0,050, sedangkan likuiditas (X1) dan earning per share (X3) tidak berpengaruh terhadap kebijakan pembayaran dividen (Y). Hasil uji Fhitung 6,262 > Ftabel 3,24 dengan tingkat signifikansi 0,005<0,05 menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap pembayaran dividen. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan tidak adanya multikolinearitas, tidak adanya heteroskedastisitas, tidak adanya autokorelasi karena DW sebesar 1,876 terletak pada daerah dU