Abstrak  Kembali
PENGARUH PREDIKSI KEBANGKRUTAN DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI SEKTOR INDUSTRI MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI), Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta, 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh prediksi kebangkrutan dan Return on Equity (ROE) terhadap return saham pada perusahaan minuman yang terdaftar di Bursa efek Indonesia (BEI) dari tahun 2000 sampai dengan 2009. Penelitian ini menggunakan metode eksplanasi. Analisis data menggunakan regresi berganda linear untuk meneliti besarnya kontribusi dari masing-masing variabel bebas dalam mempengaruhi return saham. Variabel yang diteliti adalah “ prediksi kebangkrutan” dan “ Return on Equity (ROE)” sebagai variabel independent dan variabel dependen adalah “ return saham”. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah telaah dokumen dengan laporan keuangan dan data perusahaan yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti. Data yang diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di BEI. Berdasarkan hasil pengujian anova, prediksi kebangkrutan dan Return on Equity (ROE) mempunyai pengaruh yang sangat signifikan terhadap return saham ini dibuktikan dengan hasil uji F yang menunjukkan angka 3,846 dengan tingkat signifikansi (sig) sebesar 0,029 < 0,05. Dan secara parsial prediksi kebangkrutan (x1) terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return saham (y) dengan t hitung (2.545) > t tabel (2,010) dan signifikan (0,015) < 0,05, sedangkan Return on Equity (ROE) (x2) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap return saham (y) dengan t hitung 1,051 < t tabel (2,010) dan signifikan (0,299) > 0,05. Koefisien determinasi berganda (R Square) sebesar 0,228 artinya variabel independen secara simultan mempengaruhi variabel dependen sebesar 22,8 % sedangkan sisanya sebesar 77,2 % dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini, misalkan EPS, Dividen payout ratio dan ROI. Oleh karena itu disarankan perusahaan dapat meningkatan meningkatkan modal kerja, retained earnings, dan penjualan agar perusahaan semakin sehat dan terhindar dari kebangkrutan, maka investor tertarik untuk menanamkan investasinya, dan untuk investor, diharapkan dapat memilih perusahaan yang memiliki kondisi perusahaannya bagus dan memiliki kemampuan dalam menigkatkan return saham suatu perusahaan.