Abstrak  Kembali
PENGARUH ANALISIS KEBANGKRUTAN DENGAN MODEL ALTMAN DAN ANALISIS LAPORAN KEUANGAN TERHADAP PENERIMAAN OPINI AUDIT GOING CONCERN PADA PERUSAHAAN PERDAGANGAN BESAR BARANG PRODUKSI DI BEI, Skripsi Program Strata Satu, Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta 2009. Penelitian bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi likuiditas, aktifitas dan profitabilitas dalam memprediksi penerimaan opini audit going concern pada perusahaan perdagangan besar barang produksi go public di Bursa Efek Indonesia (BEI). Variabel yang diteliti adalah “Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), Return On Equity (ROE) sebagai variabel bebas (X) dan variabel terikatnya (Y) adalah “Opini Audit Going Concern” pada 5 (lima) perusahaan dari 29 perusahaan perdagangan besar barang produksi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 4 (empat) tahun terakhir yaitu 2007-2010. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan dari Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dilengkapi dengan sumber data pustaka lainnya. Hasil penelitian membuktikan bahwa setelah data diolah dengan menggunakkan Regression Logistic pada program SPSS (Sofware Program Service Solution) versi 17.0, maka dapat disimpulkan bahwa analisis kebangkrutan dengan model Altman dan analisis laporan keuangan dengan tiga pendekatan yaitu rasio likuiditas (Current Ratio (CR)), rasio aktivitas (Total Asset Turn Over (TATO)) dan rasio profitabilitas (Rutern On Equity (ROE)) tidak memiliki pengaruh parsial terhadap penerimaan opini audit going concern, karena hasil pengujian diperoleh nilai > 0.05 yaitu 1.00, 1.00, 0.998, dan 0.997 Ha ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa analisis kebangkrutan dengan model Altman dan analisis laporan keuangan dengan tiga pendekatan (Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), dan Rutern On Equity (ROE)) tidak berpengaruh terhadap penerimaan opini audit going concern secara signifikan. Sedangkan koefisien determinasi untuk kedua variabel analisis kebangkrutan dengan model Altman (X1), dan(X2) analisis laporan keuangan dengan tiga pendekatan yaitu (Current Ratio (CR), Total Asset Turn Over (TATO), dan Rutern On Equity (ROE)) menunjukkan nilai Nagelkerke R Square sebesar 0,772. Hal ini berarti variabilitas dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen adalah sebesar 77,2% variasi variabel independen. Selebihnya sebesar 22,8% dijelaskan oleh faktor lain. Sebaiknya menambahkan periode pengamatan lebih lama, juga memperluas jenis-jenis industrinya, penggunaan proksi yang berbeda juga dibutuhkan untuk memperoleh hasil yang lebih baik. Jika menggunakan variabel analisis kebangkrutan sebaiknya jangan menggunakan sampel perusahaan selain perusahaan perbankan dan menambahkan faktor-faktor ekonomi dalam peneliti selanjutnya.