Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kontrak hutang, growth, risiko litigasi terhadap akuntansi konservatif pada perusahaan manufaktur apparel & other textile product di Bursa Efek Indonesia. Akuntansi konservatisme merupakan variabel dependen dalam penelitian ini yang diukur dengan ukuran akrual. Variabel independen yang diteliti antara lain kontrak hutang, growth, dan risiko litigasi. Sampel penelitian ini adalah perusahaan manufaktur apparel & other textile product yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2006-2010. Sampel dipilih menggunakan metode purposive sampling dan diperoleh 6 (enam) perusahaan yang menjadi sampel. Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi logistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setelah dihitung dengan menggunakan SPSS (Software Program Service Solution) version 13.0 dan koefisien regresi, maka ternyata secara simultan pengaruh kontrak hutang, growth dan risiko litigasi berpengaruh secara signifikan terhadap konservatisme, yang ditunjukkan dengan nilai -2 Log Likehood (-2LL) sebesar 40,381 setelah dimasukkan tiga variabel baru maka nilai -2LL turun menjadi 25,425. Secara parsial pengaruh kontrak hutang dan growth tidak berpengaruh signifikan terhadap akuntansi konservatisme, sedangkan variabel risiko litigasi berpengaruh terhadap konservatisme yang ditujukkan dengan nilai dari hosmer and lemeshow test sebesar 9,655 dan signifikan pada 0,290 > 0,05. Selain itu, dapat diketahui bahwa konservatisme dipengaruhi oleh kontrak hutang, growth dan risiko litigasi sebesar 53,1% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain seperti struktur kepemilikan dan political cost hyphothesis.. Oleh karena itu disarankan pada perusahaan manufaktur apparel & other textile products di Bursa Efek Indonesia tersebut agar mampu menunjukkan kondisi perusahaan dengan baik melalui informasi yang relevan dan informatif pada laporan keuangan tahunan yang dipublikasikan, sehingga memudahkan pengguna laporan keuangan dalam mengambil keputusan. Bagi Dewan Standar Akuntansi Keuangan, harus berusaha terus menerus untuk membuat standar akuntansi yang dapat mengurangi bias konservatisme. Sedangkan bagi peneliti selanjutnya, hendaknya dapat mengambil sampel dari kelompok manufaktur lainnya yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia agar hasil penelitian menjadi lebih representatif, menambah periode yang lebih panjang agar tren setiap tahunnya dapat tercakup dalam penelitian, serta penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel, sehingga masih banyak faktor lain seperti struktur kepemilikan dan political cost hyphothesis yang mungkin memiliki pengaruh signifikansi namun tidak terdeteksi.