Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh likuiditas dan aktivitas terhadap rentabilitas suatu koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya yang dalam hal ini diwakili dengan rasio likuiditas dan rasio aktivitas terhadap rentabilitas ekonomi pada KPRI unit simpan pinjam di Kodya Jakarta Selatan. Variabel yang diteliti adalah “rasio likuiditas (X1) dan rasio aktivitas (X2)” sebagai variabel bebas, “rentabilitas ekonomi (Y)”, dengan sampel data dari tahun 2008-2010. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah telaah dokumen laporan keuangan dan data-data koperasi sampel yang terkait dengan masalah yang diteliti. Data diperoleh dari RAT KPRI yang terdaftar di PKPRI Jakarta dengan jumlah sampel yang digunakan sebanyak 17 koperasi yang dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil pengujian dari hipotesis pertama menunjukkan bahwa rasio likuiditas secara parsial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap rentabilitas ekonomi koperasi. Hasil pengujian tersebut dibuktikan dengan nilai t hitung sebesar 2,042 dan t tabel 2,022 dengan signifikansi sebesar 0,034 yang nilai signifikansinya lebih kecil dari tingkat signifikansi (α)=5% atau 0,05 atau ternyata p-value 0,034 < 0,05. Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa rasio aktivitas juga berpengaruh terhadap rentabilitas ekonomi suatu koperasi, diperoleh nilai t hitung untuk variabel rasio aktivitas diketahui sebesar -2,287 lebih kecil dari t tabel yaitu sebesar -2,022 dengan signifikansi sebesar 0,046. Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 atau p-value 0,046 < 0,05, maka variabel rasio aktivitas mampu mempengaruhi rentabilitas ekonomi suatu koperasi dalam menjalankan kegiatan usahanya. Pengujian kedua dilakukan untuk melihat pengaruh kedua variabel secara simultan terhadap rentabilitas ekonomi diperoleh nilai F hitung sebesar 0,338 dan F tabel 0,238 berarti bahwa F hitung > F tabel atau 0,338 > 0,238 pada tingkat signifikasi 0,047 lebih kecil dari 0,05. Berdasarkan analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama dan kedua dapat diterima secara statistik. Sedangkan berdasarkan hasil koefisien determinasi (R²) dari pengaruh rasio likuiditas dan rasio aktivitas terhadap rentabilitas ekonomi didapat hasil sebesar 0,228 yang berarti bahwa 22,8% variabel rasio likuiditas dan rasio aktivitas memberikan kontribusi dalam menjelaskan rentabilitas ekonomi, dan sisanya yaitu sebesar 77,2% dijelaskan oleh variabel yang lain di luar persamaan seperti rasio solvabilitas untuk mengukur sejauh mana koperasi dibiayai oleh hutang. Dari kesimpulan yang ada, maka sebaiknya koperasi dapat terus meningkatkan modal sendiri yang berasal dari simpanan anggota dan melakukan pembatasan waktu pelunasan atas pinjaman anggota agar perputaran piutang kembali menjadi modal dibutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.Meskipun KPRI telah menjalankan kinerja keuangan dalam kegiatan usahanya dengan cukup baik, namun ada beberapa saran yang hendak disampaikan penulis, seperti perlunya kenaikan dalam pemberian simpanan pokok dan simpanan wajib agar modal dapat optimal, serta ditentukannya batas waktu pelunasan agar perputaran piutang dapat lebih cepat, dan pengenaan sanksi denda bagi anggota yang telat membayar hutangnya.