Abstrak  Kembali
HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN DENGAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN BIAYA STUDI KASUS PADA PT PLN (PERSERO), Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya pada PT PLN (Persero). Variabel yang diteliti adalah “penerapan akuntansi pertanggungjawaban” sebagai variabel bebas (predictor) dan variabel terikatnya (dependen) adalah “efektivitas pengendalian biaya” di PT PLN (Persero), dengan sampel data dari tahun 2005 – 2009. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pendekatan penelitian melalui studi kasus dan teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner yang kemudian diproses, dianalisis, serta dibandingkan dengan teori yang ada. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis, ditemukan fakta bahwa PT PLN (Persero) telah menerapkan akuntansi pertanggungjawaban dengan cukup baik, hal ini dapat diketahui berdasarkan kondisi-kondisi yang harus dipenuhi. Hasil akhir pengujian untuk mengetahui hubungan antar variabel digunakan Uji Koefisien Korelasi Spearman Rank. Berdasarkan hasil perhitungan statistik yang dilakukan dengan cara manual maupun dengan alat bantu SPSS (Statistical Product and Service Solutions) didapat angka sebesar 0,900 yang berarti adanya hubungan antara penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan efektivitas pengendalian biaya. Demi lebih meyakinkan bahwa kedua variabel tersebut berkorelasi, maka dilakukan uji t dan hasilnya dibandingkan dengan ttabel. Nilai thitung sebesar 3,5763 dibandingkan dengan ttabel pada taraf signifikan α = 0,05 dan dk = n-2 adalah 3,182. Ini berarti bahwa nilai thitung (3,5763) > ttabel (3,182), maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya penerapan akuntansi pertanggungjawaban memiliki hubungan yang signifikan dengan efektivitas pengendalian biaya. Berdasarkan hasil kesimpulan di atas dapat dikatakan bahwa penerapan akuntansi pertanggungjawaban yang memadai sangat berpengaruh dengan efektivitas pengendalian biaya sebesar 81% sedangkan sisanya sebesar 19% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak termasuk dalam penelitian yang dilakukan oleh penulis. Meskipun PT PLN (Persero) telah menjalankan penerapan akuntansi pertanggungjawaban dengan cukup baik, namun ada beberapa saran yang hendak disampaikan penulis, seperti perlunya diadakan perbaikan dalam pengklasifikasian kode perkiraan untuk lebih dapat mengakomodir seluruh transaksi yang ada di PT PLN (Persero), khususnya apabila ditemukan transaksi-transaksi baru yang ditemukan suatu saat nanti. Selain itu, perlunya peninjauan ulang tentang anggaran biaya administrasi khususnya dalam biaya terkendali. Beberapa item yang termasuk ke dalam jenis biaya terkendali ditemukan menyimpang dari yang dianggarkan, sebaiknya perusahaan mengadakan perbaikan dalam sistem perencanaan dan pengawasan anggaran.