Abstrak  Kembali
PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF DAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI), Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, Jakarta 2011. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh corporate governance (yang diukur dengan kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, dan komposisi dewan komisaris) serta ukuran perusahaan terhadap manajemen laba pada perusahaan otomotif dan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2007-2010. Variabel yang diteliti adalah variabel bebas (predictor) dan variabel terikat (dependent). Variabel bebas (predictor) terdiri dari kepemilikan institusional, sebagai variabel (X1), kepemilikan manajerial sebagai variabel (X2), komposisi dewan komisaris sebagai (X3), dan ukuran perusahaan sebagai variabel (X4), sedangkan untuk variabel terikat (dependent) yaitu manajemen laba yang diukur dengan discretionary accruals sebagai (Y) pada perusahaan industri otomotif dan farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, metode penelitian dalam penelitian menggunakan metode eksplanasi. Data diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia (BEI). Hasil penelitian kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris, ukuran perusahaan dan manajemen laba menggunakan SPSS (Software Program Service Solution) version 16.0, dengan persamaan regresi linear berganda Ŷ = -1,657 + 0,107 X1 + 0,807 X2 – 2,427 X3 + 0,083 X4. Hasil uji koefisien determinasi nilai R square sebesar 0,188% yang berarti bahwa manajemen laba dapat dijelaskan oleh kepemilikan institusional, kepemilikan manajerial, komposisi dewan komisaris, dan ukuran perusahaan sebesar 18,8% sedangkan sisanya 81,2% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini. Uji statistik t menyatakan bahwa hanya variabel komposisi dewan komisaris (X3) yang berpengaruh terhadap manajemen laba (Y) dengan tingkat signifikan 0,027, sedangkan kepemilikan institusional (X1), kepemilikan manajerial (X2) dan ukuran perusahaan (X4) tidak berpengaruh terhadap manajemen laba (Y). Hasil uji Fhitung 1,560 < Ftabel 2,73 dengan tingkat signifikansi 0,214 > 0,05 menunjukkan bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba. Hasil uji asumsi klasik menunjukkan tidak adanya multikolinearitas karena tolerance keempat variabel nilainya > 0,1 dan nilai Variance Inflation Factor (VIF) keempat variabel nilainya < 10, tidak adanya heteroskedastisitas pada grafik scatterplot karena titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu y, tidak adanya autokorelasi karena DW sebesar 2,509 terletak pada daerah dU