Abstrak  Kembali
ABSTRAK Rasida 020202047 : ANALISIS METODE FULL COSTING dan VARIABEL COSTING dalam PENENTUAN LABA KOTOR pada PT. MULTISTRADA ARAH SARANA Tbk, Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2006. Penelitian bertujuan untuk dapat menganalisis penggunaan metode full costing dan variable costing dalam menentukan laba kotor usaha pada PT. Multistrada Arah Sarana Tbk. Variabel yang diteliti adalah laporan keuangan laba-rugi dengan variabel dependent-nya adalah metode full costing dan metode variabel costing dan variabel independent-nya adalah laba kotor. Dengan jenis penelitian yang dilakukan adalah study kasus pada PT. Multistrada Arah Sarana Tbk, dan menggunakan data sekunder yang diperoleh melalui studi kepustakaan guna melengkapi data-data yang dibutuhkan untuk kelengkapan penelitian. Hasil peneltian menunjukkan bahwa dalam metode full costing, penentuan harga pokok produksi yang diperhitungkan adalah semua unsur biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik balk yang bersifat tetap maupun variabel. Sedangkan variabel costing tidak memasukkan biaya overhead pabrik letap, karena timbulnya biaya tetap lebih erat hubungannya dengan berjalannya waktu dan bukan karena kegiatan produksi, sehingga biaya overhead tetap tidak rnelekat pada persediaaan produksi yang belum dijual tetapi langsung dianggap sebagai biaya periode terjadinya. Pada metode biaya langsung, angka pendapatan kotor marjinal merupakan selisih antara penjualan dengan biaya produksi variabel. Ini lama dengan angka laba kotor pada metode biaya penuh, dan mencerminkan pengeluaran biaya tetap dari nilai persediaan dan harga pokok penjualan. Jadi, pendapatan marjin kontribusi akan selalu lebih besar daripada laba kotor. Penting juga dicatat, bahwa dengan metode ini harga pokok penjualan akan berubah sesuai dengan perubahan penjualan. Pemisahan akun-akun menjadi komponen tetap dan variabel pada metode biaya langsung menyederhanakan proses pembebanan biaya pada persediaan dan penentuan pendapatan. Metode ini memungkinkan laba bersih berubah secara lebih langsung menurut perubahan penjualan, karena tidak ada biaya tetap yang tertanam dalam persediaan, dan menjadikan laporan keuangan lebih jelas dan mudah dimengerti. Akhirnya, metode biaya langsung (Metode Variabel Costing) dapat dijadikan sebuah pilihan untuk digunakan dalam pembuatan pelaporan keuangan guna menghindarkan terhadap kemungkinan manipulasi laba. Metode ini mengurangi kemungkinan kenaikan penjualan yang dibarengi dengan penurunan laba karena biaya-biaya tetap dianggap sebagai biaya periode, bukan biaya produk. Dengan biaya umum yang ada tetap, kenaikkan penjualan akan menaikkan laba.