Abstrak  Kembali
ABSTRAK Uzmah 01340305079 PERBANDINGAN PENERAPAN METODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP BERWUJUD UNTUK TUJUAN AKUNTANSI DAN PERPAJAKAN TERHADAP LABA PERUSAHAAN PADA PT. INDOFARMA GLOBAL MEDIKA, Skripsi Program Strata Satu, Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka Jakarta 2006. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengakuan beban penyusutan aktiva tetap berwujud untuk tujuan akuntansi dan perpajakan yang dilakukan oleh PT. Indofarma Global Medika dan untuk mengetahui perbandingan metode penyusutan aktiva tetap berwujud untuk tujuan akuntansi dan perpajakan terhadap laba perusahaan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode studi kasus karma penelitian ini hanya dilakukan pada satu obyek yaitu PT. Indofarma GIobal Medika. Dalam penelitian ini metode penyusutan aktiva tetap berwujud sebagai variabel bebas dan laba perusahaan sebagai variabel terikat. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dengan bagian akuntansi dan bagian lainnya yang berkaitan dengan penyusutan aktiva tetap berwujud terhadap laba perusahaan dan telaah dokumen yang diperoleh berupa data skunder seperti dokumen perusahaan, struktur organisasi, sejarah singkat, dan lain-lain. Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan pada PT. Indofarma Global Medika, hasil penelitian menunjukkan bahwa PT. Indofarma Global Medika menggunakan metode yang berbeda untuk keperluan perhitungan komersial dan fiskal. Hal ini dapat menyebabkan perusahaan harus melakukan koreksi untuk mendapatkan perhitungan laporan keuangan fiskal sebagai dasar perhitungan besarnya laba dan pajak yang akan dibayar kepada pemerintah. Beban penyusutan tahun 2003 menurut komersial sebesar Rp 1,273,720,105 sedangkan menurut fiskal Rpl,239,733,859. Tahun 2004 adalah sebesar Rp 1,212,256,119 menurut komersial dan Rp 761,931,253 menurut fiskal. Tahun 2005 beban penyusutan menurut komersial sebesar Rp 1,123,956,298 dan menurut fiskal sebesar Rp 707,932,064. Sedangkan Iaba setelah koreksi fiskal pada tahun 2003-2004 merupakan korcksi positi f, dimana tahun 2003 sebesar Rp 9,173,775,290 dan tahun 2004 sebesar Rp 17,263,236,287 yang mengakibatkan Iaba bertambah dan pajak yang dibayarkan Iebih besar dari laba komersial dan pada tahun 2005 mengalami kerugian sebesar (Rp 5,594,247,224) yang merupakan koreksi negatif dan mengakibatkan laba berkurang dan pajak tidak dibayarkan karena perusahaan mengalami kerugian. Berdasarkan perbandingan penyusutan aktiva tetap berwujud menurut akuntansi dan perpajakan yang penulis teliti, maka penulis mencoba memberi saran agar PT. lndofarma GIobal Medika dalam penerapan metode penyusutan aktiva tetap berwujud harus mengacu pada penerapan metode penyusutan dari segi perpajakannya agar selisih kedua metode dapat diminimalkan dan perusahaan sebaiknya menetapkan nilai sisa dari aktiva tetap yang dimiliki karena nilai sisa yang diterapkan oleh perusahaan tidak memiliki pendapatan apabila masa manfaat aktiva tetap berwujud tersebut telah habis. Namun jika perusahaan menetapkan nilai sisa sebesar nilai tertentu (selain nol), maka perusahaan memiliki manfaat atau pendapatan dari aktiva tetap yang telah habis masa manfaatnya.