Abstrak  Kembali
ABSTRAK PENGARUH PERPUTARAN USAHA TERHADAP LIKUIDITAS PADA PT. AQUA GOLDEN MISSISIPI,Tbk, Skripsi Program Strata Satu Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA Jakarta 2010. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan pengaruh perputaran piutang usaha terhadap Likuiditas pada PT. Aqua Golden Missisipi,Tbk. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah Telaah Dokumen yaitu mengumpulkan data dari berbagai laporan yang berkaitan dengan judul penelitian berupa laporan keuangan yang berbentuk neraca dan laporan laba rugi yang berisi tentang piutang usaha, penjualan, aktiva lancar dan kewajiban lancar yang ada di PT. Aqua Golden Missisipi tahun 2001-2008. Metode Penelitian dengan menggunakan metode regresi linear sederhana, uji korelasi Pearson dan uji Hipotesa. Sampelnya berasal dari perputaran piutang usaha dan likuiditas PT. Aqua Golden Missisipi,Tbk tahun 2003-2008 berdasarkan syarat-syarat sampel yang digunakan adalah laporan keuangan yang memiliki tingkat likuiditas lebih dari 2,0 karena menurut Stice et. al (2009:805) aturan umum jika rasio lancar berada diatas 2,0 maka hal tersebut menandakan kemungkinan perusahaan tidak mengalami masalah likuiditas. Berdasarkan hasil perhitungan, kondisi tingkat perputaran piutang usaha pada PT. Aqua Golden Missisipi tahun 2001–2008, bahwa tingkat perputaran piutang terendah adalah pada tahun 2006 yaitu 4,38, jadi terdapat 4,38 kali rata-rata siklus penagihan, ini berarti bahwa rata-rata piutang pada tahun 2006 yang tertanam dalam modal kerja dapat terkumpul kembali dalam waktu 883,33 hari Sedangkan tingkat perputaran piutang tertinggi adalah pada tahun 2003 yaitu 7,01 jadi terdapat 7,01 kali rata-rata siklus penagihan, ini berarti bahwa rata-rata piutang pada tahun 2003 yang tertanam dalam modal kerja dapat terkumpul kembali dalam waktu 52,07 hari PT Aqua Golden Missisipi memiliki likuiditas terendah adalah tahun 2001 yaitu 0,68, jadi dapat dikatakan current rationya 0,68:1 atau 68 % setiap Rp 1.00 hutang jangka pendek dijamin Rp 0,68 aktiva lancar menyebabkan perusahaan dalam keadaan “illikuid” Sedangkan tingkat likuiditas tertinggi adalah tahun 2008 yaitu 7,82 jadi dapat dikatakan current rationya 7,88:1 atau 780 % setiap Rp 1,00 hutang jangka pendek dijamin Rp 7,88 aktiva lancar . Current Ratio sebesar 7,82 yang terlalu tinggi akan menimbulkan bad debt bagi perusahaan karena menunjukkan adanya uang kas yang berlebih dibandingkan dengan tingkat kebutuhan Maka akan lebih baik bila didayagunakan dalam bentuk investasi jangka pendek seperti investasi saham. Sedangkan untuk analisa data dengan chi-square test P-value =1 > α =0,05 maka Ho tidak dapat ditolak disimpulkan tidak ada hubungan asosiasi antara likuiditas dan perputaran piutang dan untuk Uji ANOVA dan Uji t, P value =0,036 lebih kecil dari α,=0,05 maka ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara perputaran piutang usaha terhadap likuiditas. Pengaruh perputaran piutang usaha terhadap likuiditas memiliki kontribusi sebesar 70,7 % . Sedangkan untuk korelasinya sebesar -84,1 %, ini berarti terdapat korelasi negatif antara perputaran piutang usaha terhadap likuiditas pada PT. Aqua Golden Missisipi, yang artinya arahnya berlawanan tetapi mempunyai tingkat korelasi yang sangat kuat. Jika X (Perputaran piutang usaha) meningkat maka Y (likuiditas) menurun, sebaliknya jika X (Perputaran (piutang usaha) menurun maka Y (likuiditas) meningkat. Hal ini terjadi,kemungkinan dikarenakan terdapat faktor-faktor lain yang mempengaruhi likuiditas sebesar 29,3 % yang tidak diungkap dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian ini disarankan PT. Aqua Golden Missisipi perlu peningkatan pengendalian intern dalam piutang usaha sehingga tingkat perputaran piutang usaha dapat selalu meningkat setiap tahunnya dan membantu kenaikan likuiditas dengan membuat kebijakan yang tepat seperti jangka waktu pengembalian kredit dan promosi penjualan kredit. Selain itu pengendalian intern terhadap aktiva lancar juga harus lebih efisien.