Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh komisaris independen, komite audit, keragaman gender dewan (board gender diversity), dan corporate social responsibility terhadap agresivitas pajak (tax aggressiveness) pada perusahaan indeks Kompas100 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum dan selama pandemi Covid-19 periode 2018-2021. Metode pengambilan sampel pada penelitian ini berdasarkan purposive sampling. Jumlah sampel penelitian sebelum pandemi Covid-19 sebanyak 69 sampel. Jumlah sampel penelitian pada masa pandemi Covid-19 sebanyak 85 sampel. Penelitian ini menggunakan STATA-17 sebagai alat analisis regresi berganda, Penelitian ini menggunakan leverage dan ukuran perusahaan sebagai variabel kontrol. Hasil empiris menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil penelitian antara sebelum dan selama pandemi Covid-19. Sebelum pandemi Covid-19, ditemukan bahwa komisaris independen, komite audit, keragaman gender dewan, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak, sedangkan corporate social responsibility dan leverage berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Selama pandemi Covid-19, ditemukan bahwa corporate social responsibility, keragaman gender dewan, leverage, dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap agresivitas pajak, sedangkan komisaris independen dan komite audit berpengaruh terhadap agresivitas pajak. Hal itu menandakan bahwa perusahaan semestinya menerapkan Good Corporate Governance dengan lebih baik, seperti meningkatkan peran komisaris independen dan komite sebagai fungsi pengawasan. Perusahaan diharapkan dapat meningkatkan pengungkapan corporate social responsibility sebagai bentuk tanggung jawabnya terhadap para stakeholder. Perusahaan juga diharapkan dapat mempertimbangkan faktor board gender diversity dan firm size dalam perencanaan pajak. Serta, perusahaan sebaiknya tidak hanya bergantung pada utang dalam pendanaan operasionalnya, karena hal itu dapat memicu perusahaan melakukan penghindaran pajak. Bagi penelitian selanjutnya, dikarenakan rendahnya nilai koefisien determinasi, diharapkan dapat mengembangkan penelitian ini, dengan menambahkan ataupun mengubah variabel independen, memakai proksi atau indikator yang berbeda, menggunakan populasi diluar Indonesia agar menghasilkan penelitian yang lebih luas dan global. Serta, peneliti selanjutnya dapat menambah periode setelah pandemi.