Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan,
ukuran perusahaan, arus kas, struktur modal, dan leverage terhadap financial
distress pada perusahaan subsektor transportasi periode 2015 - 2019.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pertumbuhan
perusahaan, ukuran perusahaan, arus kas, struktur modal, dan leverage sebagai
variabel independen dan financial distress sebagai variabel dependen. Metode
penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksplanasi.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini merupakan seluruh perusahaan sub
sektor transportasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Adapun teknik
pemilihan sampel menggunakan judgment sampling dan diperoleh sampel
sebanyak 8 perusahaan, dengan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
telaah dokumen, yang di mana menelaah laporan keuangan yang diambil dari
Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 8 (delapan) perusahaan yang menjadi sampel dan
analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi dan analisis regresi logistik.
Pengolahan data menggunakan SPSS 26 dan diproleh persamaan regresi
logistik Ln1−PP=8.563+1.006X1−2.90X2+0.414X3+0.031X4−4.860X5,
Hasil uji hipotesis (t) menunjukkan bahwa secara parsial pertumbuhan perusahaan
tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress dengan tingkat
signifikansi sebesar 0.368 > 0.05. Variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh
signifikan terhadap financial distress dengan tingkat signifikansi sebesar 0.499 >
0.05. Variabel arus kas tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress
dengan tingkat signifikansi sebesar 0.911 > 0.05. Variabel struktur modal tidak
berpengaruh signifikan terhadap financial distress dengan tingkat signifikansi
sebesar 0.493 > 0.05. Variabel leverage berpengaruh signifikan terhadap financial
distress dengan tingkat signifikansi sebesar 0.030 > 0.05. Selain itu, hasil
penelitian juga menunjukkan bahwa secara simultan (F) variabel pertumbuhan
perusahaan, ukuran perusahaan, arus kas, struktur modal dan leverage
berpengaruh signifikan terhadap leverage dengan tingkat signifikansi sebesar
0,002 < 0,05.
Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat disimpulkan bahwa
nilai Nagelkerke’s R Square menunjukkan angka 0.541 yang setara dengan 54.1%,
artinya kemampuan variable independen (Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran
Perusahaan, Arus Kas, Struktur Modal dan Leverage) dalam menjelaskan variable
dependen (Financial Distress) adalah sebesar 54.1% dan sisanya 45.9%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan di dalam penelitian seperti
profitabilitas dan good corporate governance.
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat mengganti maupun memperbaharui
dan menambah periode tahun penelitian agar hasil yang didapatkan relevan dan
memberikan pengaruh yang signifikan atau menambah menggunakan sampel
selain perusahaan subsektor transportasi.
|