Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui apakah Capital Inflow, Cadangan
Devisa, dan Utang Luar Negeri memiliki pengaruh terhadap Stabilisasi Nilai Tukar
Rupiah. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh langsung dari
Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik dan dinas atau instansi terkait. Analisis yang
digunakan bersifat deskriptif kuantitatif dengan model analisis regresi linier
berganda. Dalam penelitian ini menggunakan Eviews 10 sebagai alat estimasi.
Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa variabel capital inflow secara
parsial berpengaruh positif dan tidak signifikan tehadap nilai tukar rupiah. Hal ini
dibuktikan dengan capital inflow yang memiliki nilai koefisien positif sebesar
0.005386 dan nilai interpretasi p-value dalam uji t sebesar 0.1944 > 5% sehingga
H0 diterima. Variabel cadangan devisa secara parsial berpengaruh negatif dan
signifikan tehadap nilai tukar rupiah. Hal ini dibuktikan dengan cadangan devisa
yang memiliki nilai koefisien negatif sebesar -0.057450 dan nilai interpretasi pvalue
dalam uji t sebesar -0.057450 < 5% sehingga H0 ditolak. Variabel utang luar
negeri secara parsial berpengaruh positif dan signifikan tehadap nilai tukar rupiah.
Hal ini dibuktikan dengan utang luar negeri yang memiliki nilai koefisien positif
sebesar 0.025589 dan nilai interpretasi p-value dalam uji t sebesar 0.0307 < 5%
sehingga H0 ditolak. Hasil uji f menunjukan bahwa capital inflow, cadangan devisa
dan utang luar negeri secara simultan berpengaruh signifikan terhadap nilai tukar
rupiah. Hal ini dibuktikan dengan nilai Prob(F-statistic) sebesar 0.025322 < 5%
sehingga H0 ditolak. Hasil uji koefisien determinasi menunjukan nilai Adjusted RSquared
sebesar 0.452723. Hal ini menjelaskan bahwa seluruh variabel independen
dalam model prediksi dapat menjelaskan sebesar 45.2723% dari nilai tukar rupiah,
sedangkan sisanya yaitu 54.7277% dapat dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar
model prediksi.
|