Abstrak  Kembali
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah dana pihak ketiga, inflasi, dan tingkat margin terhadap alokasi pembiayaan usaha kecil dan menengah pada bank syariah di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode analisis regresi linier berganda. Adapun variabel yang diteliti adalah jumlah dana pihak ketiga, inflasi, tingkat margin sebagai variabel independen dan pembiayaan usaha kecil dan menengah sebagai variabel dependen. Populasi dalam penelitian adalah perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2012 - 2014. Teknik pemilihan sampel yang digunakan adalah non probability sampling dengan pendekatan judgment sampling. Sampel yang digunakan adalah 11 (sebelas) perbankan syariah yang terdaftar di Bank Indonesia (BI) pada tahun 2012 - 2014. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode telaah dokumen yaitu menelaah laporan keuangan dari Bank Indonesia (BI). Teknik pengolahan dan analisis data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis statistik deskriptif, analisis regresi linear berganda, uji asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji parsial (t) uji simultan (F), analisis koefisien determinasi dan uji koefisien korelasi. Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0 dan diperoleh persamaan regresi linier berganda Ŷ = 121.130,834 + 0,170 X1 + 3.854,432 X2 - 5.403,945 X3 yang telah diuji kelayakkan asumsi normalitas berdistribusi normal serta tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heterokedastisitas dan tidak terjadi autokorelasi. Hasil pengujian secara parsial antara biaya bahan baku langsung terhadap laba bersih menunjukkan nilai thitung sebesar 2,581 > ttabel 2,037 dengan signifikansi 0,015 < 0,05, maka H1 diterima yang artinya secara parsial variabel dana pihak ketiga berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan usaha kecil menengah. Hasil pengujian secara parsial antara inflasi terhadap pembiayaan usaha kecil menengah menunjukkan nilai thitung sebesar 3,994 > ttabel 2,037 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka H2 diterima yang artinya secara parsial variabel inflasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembiayaan usaha kecil menengah. Hasil pengujian secara parsial antara tingkat margin terhadap pembiayaan usaha kecil menengah menunjukkan nilai thitung sebesar -9,802 < ttabel -2,037 dengan signifikansi 0,000 < 0,05, maka H3 diterima yang artinya secara parsial variabel tingkat margin berpengaruh negatif dan signifikan terhadap pembiayaan usaha kecil menengah. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan (bersama-sama) variabel independen tersebut yaitu jumlah dana pihak ketiga, inflasi, dan tingkat margin berpengaruh signifikan terhadap pembiayaan usaha kecil dan menengah dengan nilai Fhitung Fhitung = 18,009 > Ftabel 2,90 dan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Hasil analisis Adjusted R Square menunjukkan bahwa pengaruh dana pihak ketiga, inflasi, dan tingkat margin terhadap pembiayaan usaha kecil dan menengah, yaitu sebesar 59,3% dan sisanya sebesar 40,7% dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model regresi seperti pendapatan operasional lainnya, Sertifikat Wadi’ah Bank Indonesia (SWBI), serta surat berharga yang dimiliki dan diterbitkan. Berdasarkan penjelasan di atas penulis memberikan saran-saran kepada perbankan untuk meningkatkan fallah laba (laba bersih). Pihak perbankan yaitu Bank-Bank Syariah yang menyuplai dana kepada usaha kecil menengah diharapkan dapat bekerjasama dengan pemerintah untuk menciptakan kondisi moneter yang baik. Diharpkan UKM dituntut untuk melakukan proses produksi dengan produktif dan efisien.