Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum (DAU),
Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA)
terhadap Belanja Modal pada Kabupaten dan Kota di Sulawesi Selatan Periode
2011-2015.
Penelitian ini menggunakan data sekunder, yaitu memperoleh data berupa
Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dari Badan
Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK-RI) yang berisi tentang jumlah
Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA), dan Belanja Modal (BM) Kabupaten/Kota di
Sulawesi Selatan. Variabel yang diteliti adalah variabel X yaitu Dana Alokasi
Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Sisa Lebih Pembiayaan
Anggaran (SILPA), sedangkan variabel Y adalah Belanja Modal (BM). Teknik
analisis dan pengolahan data yang digunakan adalah analisis akuntansi, analisis
statistik deskriptif, analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik (uji
normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi), uji
hipotesis (uji statistik t dan uji statistik F), analisis koefisien determinasi, dan
analisis koefisien korelasi.
Hasil dari pengolahan data menggunakan SPSS versi 22.0 dan diperoleh
persamaan regresi linear berganda BM = 0,998+0,371 DAU+0,306 PAD-0,599
SILPA yang telah diuji kelayakan asumsi normalitas terdistribusi normal serta
tidak terjadi multikolinearitas, tidak terjadi heteroskedastisitas, dan tidak terjadi
autokorelasi baik positif maupun negatif, maka model regresi BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa variabel Dana Alokasi Umum (DAU)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap alokasi Belanja Modal dengan nilai
thitung sebesar 3,757 > ttabel 2,02809 dengan taraf signifikansi 0,001 < 0,05.
Variabel Pendapatan Asli Daerah (PAD) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap alokasi Belanja Modal dengan nilai thitung sebesar 3,075 > ttabel 2,02809
dengan taraf signifikansi 0,004 < 0,05. Variabel Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran
(SILPA) berpengaruh negatif dan signifikan terhadap alokasi Belanja Modal
dengan nilai thitung sebesar -2,167 > ttabel sebesar -2,02809 dengan taraf signifikansi
0,037 < 0,05. Hasil uji F menunjukkan secara simultan ketiga variabel independen
tersebut yaitu Dana Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) berpengaruh signifikan terhadap
Belanja Modal dengan nilai uji Fhitung 30,841 > Ftabel (2;37) = 3,25 dan tingkat
signifikansi 0,000 < 0,05.
Berdasarkan analisis Adjusted R Square menunjukkan bahwa pengaruh Dana
Alokasi Umum (DAU), Pendapatan Asli Daerah (PAD), dan Sisa Lebih
Pembiayaan Anggaran (SILPA) terhadap Belanja Modal (BM), yaitu sebesar
69,7% dan sisanya 30,3% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
dalam penelitian ini.
Berdasarkan penjelasan di atas peneliti memberikan saran-saran kepada
Pemerintah Daerah agar lebih meningkatkan PAD dan mengoptimalkan potensipotensi
sumber PAD untuk menambah penerimaan daerah agar dapat membiayai
kebutuhan dan pengeluaran daerah sendiri serta diimbangi dengan peningkatan
pembangunan daerah.
|