Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 45 pengamatan pada perusahaan
sektor infrastruktur, utilitas dan transportasi yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) periode 2014-2018. Metode pengumpulan sampel yang
digunakan adalah teknik purposive sampling. Data dianalisis menggunakan
Software EViews versi 10. Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan
regresi linear berganda dengan taraf signifikansi 5%.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa arus kas operasi, komisaris
independen dan komite audit berpengaruh positif terhadap persistensi laba.
Sedangkan tingkat hutang, PDB dan inflasi tidak berpengaruh terhadap persistensi
laba. Diantara ketiga variabel yang berpengaruh terhadap persistensi laba, yang
memiliki hubungan dominan ada pada dua variabel yaitu arus kas operasi dan
komite audit. Hal tersebut dikarenakan tinggi atau rendahnya arus kas operasi
akan mempengaruhi penurunan atau kenaikan persistensi laba perusahaan. Karena
arus kas tersebut berasal dari aktivitas operasi terutama dari aktivitas penghasil
|